Jakarta, CNN Indonesia -- Selain bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Raja Swedia Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia juga akan berkunjung ke Bandung untuk makan siang bersama Wali Kota Ridwan Kamil.
“Raja Swedia berkunjung ke Indonesia pada 22-25 Mei mendatang. Selain mengadakan pertemuan bilateral di Istana Bogor, Raja Swedia juga akan ke Bandung dan makan siang dengan Wali Kota Ridwan Kamil,” tutur Direktur Eropa II Kementerian Luar Negeri RI, Tyas Baskoro Her Witjaksono Adji, di Gedung Kemlu, Jakarta, Kamis (18/5).
Menurut Witjaksono, lawatan Raja Swedia dan Sang Ratu ke Bandung ini berkaitan dengan pembahasan bidang riset dan teknologi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab, dia mengatakan, Raja Swedia menganggap Kota Bandung sebagai salah satu kota inovasi yang menjadi salah satu pusat teknologi di Indonesia.
Di Bandung, Raja Swedia juga akan mengunjungi Institut Teknologi Bandung (ITB), salah satu kampus terbaik dalam bidang teknologi di Indonesia.
Senada dengan Witjaksono, Duta Besar RI untuk Swedia Bagas Hapsoro, juga mengatakan Swedia—sebagai pusat inovasi teknologi dunia—melihat Bandung sebagai salah satu kota yang telah menerapkan kota pintar dengan baik di Indonesia.
Bagas juga mengatakan, Raja Swedia menganggap Wali Kota Ridwan Kamil sebagai salah satu inovator yang cukup berpengaruh di Indonesia.
“Bandung itu dinilai Swedia sebagai salah satu smart city di Indonesia yang tata kotanya cukup terintegrasi mulai dari masalah transportasi, energi, dan pengelolaan limbah. Raja Swedia tertarik membicarakan soal penerapan sistem pengelolaan limbah yang bisa menghasilkan sumber energi di Indonesia,” katanya.
Selain ITB, Raja Swedia juga direncanakan mengunjungi museum Asia Afrika. Tak hanya Bandung, raja yang dikenal sebagai pemerhati lingkungan ini juga akan mengunjungi Center for International Forestry Research atau CIFOR di Bogor.
Di sana, Raja Swedia dikabarkan akan membahas masalah pengelolaan lingkungan, khususnya kehutanan di Indonesia.
“Indonesia terkenal sebagai tempat eksotis dengan kekayaan alam dan keanekaragaman hayatinya. Raja Swedia mempunyai personal attachment dengan pengelolaan lingkungan khususnya kehutanan dan terumbu karang di Indonesia,“ kata Bagas.
“Swedia mengharapkan Indonesia bisa berperan lebih besar lagi untuk memelihara kekayaan alam dan lingkungan hidupnya. Apalagi Indonesia memiliki luas hutan besar yang dianggap sebagai paru-paru dunia. Mereka ingin sekali bantu Indonesia agar bisa memelihara aset ini,” katanya menambahkan.