RI Bakal Bagi Cara Lawan Terorisme di KTT Islam-AS Pertama

CNN Indonesia
Kamis, 18 Mei 2017 17:06 WIB
Presiden Joko Widodo mungkin mewakili Indonesia di KTT Arab-Islam-Amerika pertama, 21 Mei ini. Delegasi RI bakal berbagi pengalaman menghadapi terorisme.
Presiden Jokowi diperkirakan akan menghadiri KTT Islam-Arab-Amerika pertama di Riyadh, 21 Mei ini. (Biro Pers Setpres/Laily Rachev)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo diperkirakan bakal menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Negara Arab-Islam-Amerika Serikat atau Arab Islamic American Summit pada 21 Mei mendatang di Riyadh. Konferensi ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan secara khusus antara negara Islam dan Amerika Serikat.

“Kami berusaha mengatur agar pak Jokowi memungkinkan hadir di pertemuan ini. Konfirmasi [kehadiran Jokowi] masih ditunggu dari kantor presiden. Yang pasti Indonesia akan hadir,” ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, di Gedung Kemlu, Jakarta, Kamis (18/5).

Indonesia memiliki sekitar 207 juta penduduk beragama Islam. Karena itu, Arrmanatha mengatakan, sebagai negara mayoritas Muslim, kehadiran Indonesia dalam pertemuan ini sangat penting.
Menurutnya, pertemuan ini menegaskan komitmen negara Islam dan Amerika Serikat menghadapi masalah dan isu yang menjadi perhatian bersama, khususnya upaya memerangi radikalisme dan terorisme internasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, sekitar 50 delegasi negara diundang dalam konferensi ini. Presiden AS Donald Trump juga direncanakan hadir dalam pertemuan tersebut, bertepatan dengan tur kenegaraan perdananya ke Saudi.

Selain itu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, Sekjen Organisasi Kerja Sama Negara Islam (OKI) Youssef Ahmed Al Othaimeen, Sekjen Liga Arab Ahmed Aboul Gheit, Sekjen Dewan kerja Sama Negara Teluk Arab (GCC) Abdullatif bin Rashid Al Zayani juga direncanakan hadir dalam KTT Minggu pekan ini.

“Indonesia sebagai negara dengan jumlah umat Muslim terbesar di dunia, di mana 13 persen umat Muslim dunia berasal dari Indonesia, suara kita [Indoensia] sangat diperhitungkan,” kata Arrmanatha.
Meski begitu, Arrmanatha enggan memberi tahu siapa yang akan datang dalam KTT itu jika Jokowi pada akhirnya berhalangan hadir.

Dalam sidang, Arrmanatha menyatakan, Indonesia berupaya menyampaikan pengalamannya terkait penerapan Islam dan demokrasi yang dapat hidup berdampingan di tanah air.

Sebagai negara yang memiliki sejarah dengan terorisme, dia mengatakan, RI juga akan menyampaikan pengalamannya dalam memerangi radikalisme dan terorisme.

“Kami akan sharing pengalaman Indonesia seputar toleransi beragama. Tak hanya itu, kami juga akan sharing seputar pengalaman Indonesia memerangi terorisme dan radikalisme di mana selama ini kita menggunakan pendekatan soft dan hard power dalam melawan kedua isu ini,” kata Arrmanatha menambahkan.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER