Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah tujuh tahun, jaksa Swedia menyatakan akan menghentikan penyelidikan awal terkait dugaan pemerkosaan yang dilakukan oleh pendiri WikiLeaks, Julian Assange, Jumat (19/5).
"Jaksa kepala Marianne Ny hari ini memutuskan untuk menghentikan investigasi awal terkait dugaan pemerkosaan yang melibatkan Julian Assange," bunyi pernyataan kejaksaa yang dikutip
Reuters.
Assange, 45, tinggal di Kedutaan Besar Ekuador di London sejak 2012 lalu. Dia meminta perlindungan Kedubes agar tidak diekstradisi ke Swedia karena kasus pemerkosaan yang, menurutnya, tidak ia lakukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain di Swedia, Assange juga telah lama menjadi incaran Washington lantaran merilis ribuan dokumen militer dan diplomatik AS yang didapat WikiLeaks dari pembocor rahasia, Chelsea Manning.
Salah satunya kasus pembocoran 500 dokumen rahasia militer AS oleh WikiLeaks terkait perang di Afghanistan dan Irak beberapa waktu lalu.
Pemerintah Ekuador selama ini mempertahankan Assange sebagai bentuk solidaritas.
Ekuador menerima permintaan suakanya karena jika Ia diekstradisi Swedia atau Amerika Serikat, dirinya akan menjadi tahanan politik dan mendapat penganiayaan serupa yang dialami Manning.
Manning sendiri kini sudah dibebaskan karena hukumannya dipangkas oleh Presiden Barack Obama di akhir masa jabatan.
Manning menjadi sorotan dunia ketika dituduh melakukan spionase karena memberikan lebih dari 700 ribu dokumen, video, kabel diplomatik, dan informasi dari medan perang kepada WikiLeaks pada 2010.
Mantan prajurit yang lahir dengan nama Bradley Manning ini mengubah orientasi jenis kelaminnya tak lama setelah didakwa atas sejumlah tuduhan spionase.
Ia kemudian dijatuhi hukuman penjara selama 35 tahun pada Agustus 2013. Setelah beberapa tahun mendekam di balik jeruji besi penjara militer Fort Leavenworth di Kansas, Manning akan bebas pada 17 Mei mendatang.