Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump membantah semua tudingan yang mengakibatkan pada kisruh politik di Gedung Putih belakangan ini. Disebut meminta mantan direktur Biro Investigasi Federal (FBI) untuk menghentikan penyelidikan, orang nomor satu itu di AS merasa dizalimi.
Bantahan keras Trump menyusul laporan media soal memo dari mantan Direktur FBI James Comey yang menyebut Trump memintanya menghentikan investigasi terkait hubungan eks penasihat keamanannya dengan Rusia pada Februari lalu. Trump memecat Comey pada 9 Mei.
"Tidak, tidak. Pertanyaan selanjutnya," kata Trump dalam konferensi pers di gedung Putih, Kamis (19/5), ketika ditanya apakah dirinya, dalam cara atau bentuk apapun, pernah meminta Comey untuk menghentikan penyelidikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemecatan Comey pekan lalu memicu kekisruhan yang memuncak pada Rabu, saat Kementerian Kehakiman menunjuk konsul spesial untuk menyelidiki kemungkinan hubungan antara Rusia dan tim sukses kampanye Trump dalam pemilihan umum 2016.
Penyelidikan itu juga terkait laporan media yang menyebut Trump mendiskusikan informasi intelijen sensitif terkait kelompok teror ISIS dengan Menteri Luar Negeri Rusia.
Dalam twit dan konferensi pers, presiden dari Partai Republik itu menyebut seruan pemakzulan oleh sejumlah anggota Kongres sebagai hal yang "konyol." Dia mengatakan dirinya tidak melakukan apa-apa dan tidak bisa dituntut dengan tudingan kejahatan.
"Semua ini pembunuhan karakter dan tidak ada kolusi antara, tentunya, diri saya sendiri dan tim sukses saya--tapi saya selalu bisa bicara untuk diri saya sendiri--dan Rusia. Nol," ujarnya dalam konferensi pers yang dikutip Reuters.
Dalam twitnya, Trump mengkritisi penunjukan mantan Direktur FBI Robert Mueller sebagai konsul khusus oleh Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein, pejabat yang ia tunjuk sendiri.
"Dengan semua aksi ilegal yang terjadi dalam kampanye Clinton dan pemerintahan Obama, tidak pernah ada konsul khusus yang ditunjuk!" tulis Trump.
Dia tidak memberikan bukti aksi-aksi ilegal yang dia tuduhkan pada Presiden Barack Obama dan capres saingannya dalam pemilu 2016, Hillary Clinton.
"Ini adalah pembunuhan karakter terbesar dalam sejarah Amerika!"