Riyadh, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerukan negara-negara Islam menolak perlindungan terhadap kelompok garis keras dan meminta dunia internasional mengucilkan Iran. Dia menuding Iran telah mendorong teror dan konflik sektarian.
“Dari Lebanon ke Irak dan Yaman, Iran mendanai, mempersenjatai, dan melatih teroris, milisi, dan kelompok ekstrimis lain, yang menyebarkan kehancuran, kekacauan di seluruh kawasan,” tutur Trump dalam pidatonya di Arab Saudi, Minggu (21/5), seperti dilansir Kantor Berita AFP.
Menurut Trump, sampai rezim di Iran bersedia bekerjasama untuk perdamaian, seluruh negara harus bersama mengucilkan negara itu. “Dan berdoa untuk hari ketika orang-orang Iran memiliki pemerintahan adil dan benar yang sangat layak mereka dapatkan,” ujarnya.
Iran sendiri, sampai berita ini diturunkan, belum merespons pidato tersebut. Tapi sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, menasihati Presiden Trum untuk mendiskusikan bagaimana mencegah terjadinya peristiwa seperti 11 September 2001, dengan Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Trump harus berdialog dengan mereka bagaimana mencegah teroris dan kaum takfir terus membakar kawasan dan mengulangi kejadian 11 September, oleh sponsor mereka di negara-negara Barat,” kata Zarif di website jaringan berita Al Araby Al-Jadeed yang berbasis di London.
Trump berkunjung ke Arab Saudi dalam rangka kunjungan luar negeri pertamanya setelah berkuasa dan sekalian menghadiri konferensi tingkat tinggi di Riyadh. Kepada para kepala negara-negara itu Trump mengatakan dirinya membawa pesan persahabatan, harapan, dan cinta.
Dia meminta negara-negara Islam memastikan bahwa teroris tak mendapat perlindungan di tanah mereka. Dia juga mengumumkan perjanjian dengan negara-negara Teluk untuk memerangi pembiayaan kelompok ekstrimis.
Pada pidatonya itu, menurut CNN, Presiden Trump ingin menegaskan bahwa AS tidak memerangi Islam. Sebaliknya, dia meminta negara-negara Islam untuk meningkatkan usahanya memerangi terorisme.
“Ini bukan peperangan antaragama, sekte yang berbeda, atau masyarakat yang berbeda,” kata Trump. “Ini perang antara penjahat barbar yang merenggut hidup manusia dan manusia dari segala agama yang ingin melindunginya.
Ini upaya pertama Trump untuk merangkul umat Islam di seluruh dunia, setelah bangkitnya Islamofobia di Amerika Serikat pada saat kampanye pemilihan presiden AS lalu.
Bahkan Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang melarang masuknya warga dari 6 negara Islam ke Amerika Serikat, meski kemudian perintah itu disetop oleh pengadilan federal.