Presiden Palestina Siap Temui PM Israel Diskusikan Perdamaian

CNN Indonesia
Rabu, 10 Mei 2017 15:43 WIB
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan siap bertemu PM Israel Benjamin Netanyahu untuk membicarakan solusi damai di bawah naungan Amerika Serikat.
Presiden Mahmoud Abbas menyatakan siap bertemu PM Israel Benjamin Netanyahu untuk membicarakan solusi damai di bawah naungan Amerika Serikat. (Foto: REUTERS/Carlos Barria)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan siap bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam upaya mendamaikan konflik kedua negara.

Pernyataan ini dilontarkan Abbas sepekan setelah dia bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang berkomitmen untuk mendamaikan kedua negara.

"Kami mengatakan kepadanya [Trump], Palestina siap berkolaborasi dengannya dan bertemu PM Netanyahu di bawah naungan AS untuk membangun perdamaian," tutur Abbas saat bertemu dengan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier, Selasa (9/5).
Meski begitu, Abbas menekankan, Palestina terus berkomitmen pada solusi damai dua negara yang selama ini terus didorong komunitas internasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami juga tekankan kepadanya [Trump] bahwa komitmen kami soal perdamaian ini berdasarkan keadilan, di mana resolusi internasional dan solusi dua negara menjadi referensi penyelesaian konflik ini," kata Abbas, diberitakan AFP.

Abbas juga mengatakan, Trump akan mengunjungi Palestina "dalam waktu dekat," memegang ucapan taipan real estate itu yang berjanji akan mengunjungi Bethlehem di Tepi Barat sesegera mungkin.

Abbas berharap, Trump akan merealisasikan janjinya itu dalam rangkaian lawatan kenegaraan perdananya akhir Mei nanti. 
Pekan lalu, Trump mengumumkan akan melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya ke Arab Saudi, Israel, dan Vatikan bulan ini.

Seorang ajudannya mengatakan, Trump tak menutup kemungkinan akan bertandang ke Tepi Barat. Meski begitu, kunjungan perdana Trump ke Palestina itu bergantung pada situasi dan kondisi keamanan nanti.

Kepada Abbas di Washington, Trump dengan percaya diri menyatakan AS akan menjadi mediator sekaligus fasilitator untuk menengahi konflik berkepanjangan itu.

Padahal, konflik Israel-Palestina selama ini kerap menjadi ganjalan pemerintah AS. Namun, di depan Abbas, Trump menyatakan siap untuk menerima "tantangan permainan" itu, seolah menganggap kecil kerumitan konflik yang telah berlangsung puluhan tahun tersebut.
"Kami akan menyelesaikan konflik ini. Ini adalah sesuatu yang saya pikir, sejujurnya, mungkin tak sesulit dipikirkan orang selama ini," kata Trump.

Bagaimana pun, pendirian Trump soal konflik Israel-palestina selama ini dinilai tak konsisten. Di satu sisi, konglomerat asal New York itu tak mendukung solusi dua negara saat bertemu Netanyahu pada Februari lalu.

Dia mengatakan akan mendukung solusi satu negara jika itu memang mendorong perdamaian, mendukung Israel yang tak ingin melihat Palestina merdeka.

Semasa kampanye, Trump bahkan pernah bersumpah memindahkan kedutaan besar AS di Israel ke Yerusalem, kota yang selama ini menjadi pusat konflik. Yerusalem pun dianggap warga Palestina merupakan ibu kota masa depan negaranya ketika merdeka.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER