Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah media Amerika Serikat baru-baru ini membeberkan bocoran hasil investigasi Kepolisian Kerajaan Inggris terkait bahan peledak bom di Manchester.
Seperti dilansir dari
CNN, beberapa komponen dari bahan peledak itu terdiri dari baut, paku, gotri, dan serpihan-serpihan besi. Ditemukan pula detonator dan baterai untuk memicu ledakan saat konser musik Ariana Grande di Manchester Arena, Senin (22/5) waktu setempat.
Bom diduga ditempatkan dalam wadah berbahan logam yang kemudian dimasukkan ke dalam ransel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika melihat sejumlah komponen, bom di Manchester mirip dengan bom yang terjadi di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5) malam.
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Waseso menerangkan, sejumlah komponen bahan peledak di Kampung Melayu terdiri dari baut, paku, dan gotri. Benda-benda berbahaya itu ditempatkan pada panci yang diduga dibeli di sebuah minimarket di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Ditemukan juga serpihan ransel serta kabel switcher.
Sementara itu, juru bicara Kepolisian Manchester mengakui alami kebocoran informasi terkait investigasi yang dilakukan pihaknya terkait bom di Manchester.
Pihak kepolisian menegaskan, bocoran informasi yang disebarkan media Amerika Serikat itu amat mengganggu proses penyelidikan kepolisian Kota Manchester.
New York Times melansir sebuah foto yang merupakan bagian dari serpihan bahan peledak di Manchester.
Kepolisian Kerajaan Inggris juga memastikan pelaku bom bunuh diri adalah pemuda Inggris berdarah Libya, Salman Abedi.
Penyelidikan lebih lanjut terus dilakukan untuk membongkar jaringan terkait aksi bom bunuh diri tersebut.
Aksi pengeboman yang terjadi di Manchester, Marawi dan Jakarta diduga berasal dari jaringan internasional ISIS.
"Jelas sekali ini adalah jaringan yang tengah kami investigasi," ujar Kepala Kepolisian Kota Manchester Ian Hopkins seperti dikutip dari
CNN.