Polisi Tangkap Dua Lagi Tersangka Bom Manchester

CNN Indonesia
Senin, 29 Mei 2017 13:23 WIB
Setelah menggerebek berbagai lokasi di Manchester, polisi kembali menangkap dua tersangka yang diduga terkait serangan bom di konser Ariana Grande, pekan lalu.
Polisi Inggris kembali menangkap dua orang tersangka terkait bom bunuh diri di Manchester. (REUTERS/Andrew Yates)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Inggris kembali melakukan serangkaian penggerebekan dan menangkap dua orang lagi pelaku serangan bom bunuh diri di lokasi konser penyanyi pop Ariana Grande, Manchester, Inggris.

Dilaporkan AFP, setelah menggerebek berbagai lokasi di kota tersebut, polisi menangkap dua orang pria, berusia 25 dan 19, pada Minggu waktu setempat (28/5). Dengan demikian, jumlah tersangka yang ditahan di wilayah Inggris saat ini mencapai 13 orang.

Abedi, seorang pria kelahiran Manchester berdarah Libya, merenggut 22 jiwa dan melukai lebih dari 100 orang ketika dia melancarkan aksi bom bunuh diri di dekat Manchester Arena, saat para penonton meninggalkan konser artis asal Amerika Serikat itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sepertiga dari jumlah korban tersebut adalah anak-anak.

Otoritas Libya telah menangkap saudara laki-laki dan ayah Abedi. Sementara itu, kepolisian Inggris meminta warga menjelaskan pergerakan pelaku di hari-hari sebelum serangan.

Polisi juga merilis foto dari kamera keamanan yang menunjukkan Abedi di malam ketika dia melakukan serangan itu. Dalam gambar tersebut, ia tampak mengenakan celana jin, jaket hitam dan topi bisbol, dengan tali tas punggung yang terlihat menggantung di bahunya.

Pernyataan polisi menyebut salah satu tempat terakhir yang dia kunjungi sebelum serangan itu adalah sebuah apartemen di tengah kota. Di sana, dia bisa jadi menyelesaikan alat peledak untuk digunakan dalam aksi yang telah diklaim oleh kelompok teror ISIS itu.

Kepala polisi antiteror Inggris, Mark Rowley, mengatakan polisi telah menangkap sebagian besar jaringan yang terkait dalam aksi tersebut.

Sementara para penyidik mengatakan telah mengerahkan tim beranggota 1.000 orang yang bekerja tanpa henti dan sudah mengantongi detail signifikan terkait rekan-rekan dan pergerakan Abedi, termasuk pendanaan dan cara merakit bom yang ia gunakan.

Sempat menaikkan status kewaspadannya ke tingkat kritis, pemerintah Inggris kembali menurunkannya ke level parah pada akhir pekan ini.

"Kami harus menjelaskan apa arti hal ini: tingkat ancaman parah artinya serangan kemungkinan besar terjadi, negeri ini harus tetap waspada," kata Perdana Menteri Theresa May.

Operasi Temperer, yang melibatkan pengerahan tentara untuk berpatroli bersama polisi, akan diakhiri pada hari ini, Senin (29/5).

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER