Erupsi Gunung Berapi di Alaska Ganggu Penerbangan

CNN Indonesia
Selasa, 30 Mei 2017 14:23 WIB
Erupsi gunung berapi di Pulau Bogoslof, Alaska, memicu peringatan penerbangan karena berada di tengah sejumlah rute antara Asia dan Amerika Utara.
Ilustrasi gunung berapi. (REUTERS/Chiwi Giambirtone)
Jakarta, CNN Indonesia -- Observatorium Gunung Berapi Alaska (AVO) menyebut sebuah erupsi gunung berapi memicu peningkatan peringatan penerbangan tertinggi untuk sementara.

Peristiwa yang terjadi di Pulau Bogoslof, bagian dari rantai kepulauan Aleutian, mengakibatkan penerbitan peringatan penerbangan kode merah, yang tak lama kemudian kembali diturunkan ke oranye.

Kepulan asap dari erupsi itu mencapai 10 ribu kilometer dan bahkan kemungkinan menyentuh angka 13 ribu kilometer, sebut AVO.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menerbitkan peringatan merah sore ini karena sejumlah petir terdeteksi dan peningkatan sinyal seismik," kata Jeffrey Freymueller dari Institut Geofisika di Universitas Alaska kepada CNN, Senin (29/5).

"Petir di Aleutian kebanyakan terjadi karena gunung berapi, karena kondisi meteorologi di sana tidak biasa mengakibatkan petir," kata Freymueller.

"Kombinasi petir dan data seismik memungkinkan kita untuk mengeluarkan peringatan kode merah hanya dalam waktu setengah jam sejak erupsi dimulai."

Erupsi itu berlangsung selama 50 menit, kata AVO.

Gunung berapi itu berada di tengah banyak jalur penerbangan dari Asia ke Amerika Utara dan debunya bisa merusak pesawat.

"Debu vulkanik bersifat abrasif, bisa meleleh pada temperatur mesin jet dan bisa mengakibatkan kerusakan mesin," kata Survei Geologi Amerika Serikat.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER