Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi akan berkunjung ke Nigeria pada 3-6 Juni ini untuk membahas sejumlah masalah ekonomi, termasuk hambatan akibat tingginya tarif perdagangan internasional kedua negara.
Direktur Afrika Kemlu RI Daniel Tumpal Simanjuntak mengatakan kunjungan ini merupakan salah satu strategi pendekatan Indonesia untuk memperhatikan kawasan Afrika.
Kunjungan ini adalah lanjutan dari yang sebelumnya ke Afrika Selatan dan Mozambik. Bersamaan dengan Menlu, secara terpisah Wakil Menlu RI Abdurrahman Mohammad Fachir juga akan mengunjungi Senegal dan Kenya.
Dalam kunjungan ini, keduanya ditemani oleh sejumlah delegasi pebisnis, yang akan secara terpisah mengunjungi Ethiopia di akhir rangkaian tur Afrika ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daniel mengatakan salah satu tujuan kunjungan delegasi Indonesia ke sejumlah negara Afrika ini, khususnya Nigeria, ditujukan untuk membahas pengurangan hambatan perdagangan internasional antara Jakarta dan negara di kawasan.
Menurutnya, selama ini, tarif perdagangan internasional antara Indonesia dan negara di Afrika cukup tinggi.
“Salah satu fokus lainnya yakni menangani tingginya hambatan tarif yang tinggi. Di Nigeria, delegasi Indonesia juga akan membahas bagaimana menurunkan tarif sehingga frekuensi, jenis, dan volume perdagangan bisa ditingkatkan,” ucap Daniel.
Nigeria, tutur Daniel, merupakan salah satu negara dengan perekonomian terbesar di sub sahara Afrika. Selama ini, Nigeria merupakan salah satu negara pengekspor minyak yang penting bagi Indonesia.
“Indonesia pernah impor minyak sebanyak hampir 1,29 juta ton dalam satu periode dari Nigeria. Maka dari itu, negara dengan penduduk 188 juta ini memiliki banyak potensi bagi Indonesia,” tutur Daniel.
Sementara dari sisi ekspor, salah satu produk unggulan Indonesia di pasar Afrika adalah minyak sawit. Hal ini pun akan terus didorong oleh delegasi Menlu, kata Daniel.
Di samping isu ekonomi, Daniel tak menutup kemungkinan jika delegasi Indonesia di Afrika juga akan membahas sejumlah isu lainnya seperti keamanan dan maritim.
Dalam pidato awal tahun 2017, Retno menyampaikan bahwa salah satu prioritas diplomasi Indonesia pada tahun ini adalah meningkatkan hubungan ekonomi dengan negara Afrika.
Retno menyampaikan, Afrika merupakan kawasan yang berpotensi besar sehingga penting bagi Indonesia untuk terus memperkuat kerja sama dengan negara-negara di dalamnya.
Sejak itu, Indonesia terus berupaya mengembangkan kerja sama ke kawasan Afrika melalui berbagai pintu seperti melalui forum serta organisasi regional.
Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir mengatakan kunjungan ini adalah pertama kalinya Retno mendatangi Nigeria bukan dalam rangka mendampingi presiden.
Arrmanatha juga menegaskan kunjungan ke Nigeria ini kembali menunjukan komitmen Indonesia untuk memperkuat hubungan dan kerja sama dengan negara di kawasan Afrika.
“Maka dari itu kunjungan Menlu dan Wamenlu ini terfokus pada penguatan kerja sama sebab Indonesia sadar bahwa Afrika punya potensi besar. Kawasan ini merupakan salah satu pasar non-tradisional penting bagi Indonesia,” ujarnya.