Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menjadi sensasi di dunia maya karena cuitan-cuitannya yang kontroversial di Twitter. Cuitan terbarunya, yang berisi kritikan terhadap Wali Kota Inggris Sadiq Khan, dikecam banyak figur publik dan netizen.
Menurut Trump, dalam serangkaian
tweet, Khan tidak sepatutnya meminta publik tetap tenang usai serangan teror yang menyebabkan delapan orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Tweet Trump itu mendapat 144 ribu
likes, 58 ribu
retweet dan 50 ribu balasan.
Presiden AS ke-45 itu mengatakan sikap 'politically correct' yang ditunjukkan Khan, tidak pada tempatnya. Dia mendesak Khan untuk bersikap lebih tegas dan meningkatkan keamanan bagi warga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cuitan Trump itu sontak menimbulkan reaksi dari netizen dan figur publik. Mereka mengecam Trump yang tidak bersikap sportif dan mendukung London atas tragedi yang baru saja terjadi.
Plt Duta Besar AS untuk Inggris Lew Lukens segera menunjukkan posisinya dengan memberi dukungan pada Khan melalui Twitter.
“Saya memuji kepemimpinan @MayorofLondon yang memberi pengarahan tepat usai kotanya mendapat serangan teror,” kata Lukens melalui akun Twitter Kedutaan Besar AS.
Mantan wakil presiden AS Al Gore juga menganggap kritik pedas Trump pada Khan tidak tepat.
“Saya pikir, insiden seperti ini bukanlah waktu yang tepat untuk mengkritisi wali kota yang ingin mengatur respons kotanya atas serangan teror yang baru terjadi,” sebut Al Gore kepada
CNN.Sementara anggota parlemen Inggris dari Partai Buruh, David Lammy, berkomentar cuitan Trump “murahan dan tidak mencerminkan seorang pemimpin bangsa”.
Dia melanjutkan, cuitan Trump itu membuatnya, “ingin berhenti dari politik”.
Bukan hanya mengkritik, Trump juga menjadikan momen serangan teror di London Bridge sebagai alasan pembenaran adanya travel ban dari negara Islam.
Atas hal itu, Wakil Direktur Hukum Serikat Kebebasan Sipil AS, Cecilia Wang mengatakan, “kita harus marah saat presiden mengeksploitasi kejahatan kekerasan yang mengerikan untuk mendorong kebijakan diskriminatif dan ilegal."
Hal serupa juga diungkapkan Senator Mark Warner, salah satu anggota Komite Senat Intelijen dari Partai Demokrat.
"Salah satu hal yang mengkhawatirkan tentang tweet Presiden adalah seruan larangan perjalanan bagi Muslim lagi, walaupun pengadilan terus menolaknya," kata Warner.
Menurut dia, cuitan Trump soal
travel ban itu kembali jadi ‘tamparan di wajah’ bagi warga Muslim AS. “Dalam banyak hal, ini bisa jadi pemicu lebih banyak insiden,” sebutnya.