Trump Tawarkan Solusi, Negara Arab Makin Gencet Qatar

CNN Indonesia
Kamis, 08 Jun 2017 20:15 WIB
Negara-negara Arab semakin meningkatkan tekanannya terhadap Qatar seiring dengan tawaran bantuan dari Presiden Trump untuk mengakhiri krisis diplomatik kawasan.
Presiden Donald Trump menawarkan bantuan untuk menyelesaikan krisis diplomatik antara Qatar dan negara-negara Arab (Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS)
Jakarta, CNN Indonesia -- Negara-negara Teluk meningkatkan tekanannya pada Qatar sementara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan emir Kuwait bekerja untuk mengakhiri perseteruan Arab yang berujung pada pemblokiran Qatar dari pasar internasional.

Dengan tawaran bantuan Trump untuk mengakhiri konflik, kemungkinan lewat pertemuan di Gedung Putih, Uni Emirat Arab memutus jalur pos ke Qatar dan Bahrain menegaskan keinginannya untuk menjauhkan Doha dari Iran. Demikian dilaporkan oleh Reuters, Kamis (8/6).

Bahrain, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan sejumlah negara lain memutus hubungan diplomatik dan transportasi dengan Doha pada awal pekan ini. Mereka menuding negara tersebut mendukung militan Islamis dan musuh bebuyutan di kawasan, Iran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biasanya menunjukkan sikap berhati-hati dalam politik, kini Qatar jelas berang.
"Ini blokade! Seperti Berlin. Deklarasi perang. Agresi politik, ekonomi dan sosial," kata seorang diplomat Qatar. "Dunia harus mengecam para agresor."

Dengan pasokan dan makanan dan kebutuhan lain yang terganggu, kekhawatiran atas gangguan politik yang memuncak, bank dan perusahaan di Teluk Arab berusaha untuk mempertahankan hubungannya dengan Qatar dan mencegah penjualan aset.

Turki telah menawarkan pengerahan pasukan ke Qatar dan berjanji akan menyediakan pasokan pangan kepada sekutunya itu. Presiden Tayyip Erdogan mengatakan langkah mengisolasi Qatar tidak akan menyelesaikan apa masalah apapun.

Layanan pos nasional UEA, Emirates Post Group, menghentikan semua jasa pengiriman surat ke Qatar, kata kantor berita WAM, dikutip Reuters. Ini merupakan langkah terbaru negara tersebut dalam memundurkan hubungan komersial dan komunikasi dengan Doha.
Otoritas Pelabuhan Minyak Abu Dhabi juga menjatuhkan kembali larangan untuk kapal tanker yang terkait dengan Qatar untuk menghubungi pelabuhan di UAE, membatalkan kebijakan sebelumnya untuk meringankan larangan, dan berpotensi membuat kemacetan kargo.

Trump semula membela dengan kelompok yang dipimpin Saudi sebelum sejumlah pejaba pertahanan AS kembali memuji Doha, mengingat adanya pangkalan militer besar AS di Qatar yang menjadi basis peluncuran serangan terhadap ISIS di Timur Tengah.

Dalam intervensi keduanya dalam beberapa hari ini, Trump mendorong aksi melawan terorisme dalam panggilan telepon dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, kata Gedung Putih. Selain itu, dia juga menyarankan pertemuan di Gedung Putih "jika diperlukan."

Pernyataan itu juga menyebut Trump, dalam panggilan telepon dengan putra mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahayan, menyerukan persatuan di antara negara-negara Teluk, "tapi jangan sampai menghentikan upaya menumpas pendanaan ekstremisme radikal atau mengalahkan terorisme."
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER