May Dipastikan Tak Dapat Kursi Mayoritas Parlemen

CNN Indonesia
Jumat, 09 Jun 2017 12:35 WIB
Meski penghitungan cepat pemilihan umum Inggris belum rampung, Perdana Menteri Inggris, Theresa May, dipastikan tak mendapatkan mayoritas kursi parlemen.
Meski penghitungan cepat pemilihan umum Inggris belum rampung, Perdana Menteri Inggris, Theresa May, dipastikan tak mendapatkan mayoritas kursi parlemen. (Reuters/Toby Melville)
Jakarta, CNN Indonesia -- Meski penghitungan cepat pemilihan umum Inggris belum rampung, Perdana Menteri Inggris, Theresa May, dipastikan tak mendapatkan mayoritas kursi parlemen.

Merujuk pada perhitungan Reuters, dengan 16 kursi sisa, Partai Konservatif baru memenangkan 312 kursi.

Partai pimpinan May itu pun dipastikan tidak bisa mendapatkan 326 kursi, jumlah minimal untuk menguasai parlemen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak lama setelah kabar ini tersebar, LBC Radio melaporkan bahwa May akan berbicara sekitar pukul 10.00 waktu London.

Kini, Inggris pun akan masuk ke periode politik "parlemen gantung", di mana tak ada partai mayoritas dalam parlemen.
May sebagai perdana menteri lantas dapat mencoba membentuk pemerintahan, baik itu dengan kekuatan minoritas atau membentuk koalisi.

Bila May berhasil membentuk pemerintahan, ia harus menghadap ke Majelis Tinggi. Pemerintahan ini harus mendapatkan mosi kepercayaan setelah pembukaan parlemen pada 19 Juni.

Namun, jika May gagal membentuk pemerintahan atau tidak mendapatkan mosi kepercayaan, ia harus mengajukan pengunduran diri kepada Ratu Elizabeth II.

Kerajaan kemudian akan memberikan kesempatan kepada Jeremy Corbyn, pemimpin Partai Buruh selaku oposisi terkuat, untuk membentuk pemerintahan. Jika ia juga gagal, parlemen dapat dibubarkan dan pemilu kembali diselenggarakan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER