Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Inggris, David Cameron, menyerukan peningkatan agresi militer Inggris terhadap kelompok militan ISIS di Suriah.
"Kita perlu merespons secara menyeluruh terhadap ancaman yang diberikan ISIS secara langsung, bukan hanya melalui langkah-langkah yang diambil di sini, tetapi dengan bernegosiasi langsung di wilayah kekuasaannya," ujar Cameron.
Diserangnya ibu kota Paris, Perancis pada 13 November lalu oleh ISIS yang menewaskan 130 orang semakin menguatkan langkahnya itu. Pemungutan suara terkait rencana serangan udara tersebut bakal digelar di majelis rendah Inggris paling cepat pekan depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan atau tidak digunakannya agresi militer adalah keputusan penting yang harus diambil setiap pemerintahan. Perlunya mengerahkan itu seringkali dipicu tugas utama pemerintah, yaitu tanggung jawab melindungi warganya,” kata Cameron.
Dilansir dari Independent pada Kamis (26/11), Cameron bakal mengemukakan tujuh strategi untuk Suriah kepada majelis rendah. Di antaranya mempertahankan kemampuan kontraterorisme Inggris, mengusahakan penyelesaian politik di Suriah, mendirikan pemerintahan kredibel, serta mengalahkan ISIS lewat "aksi militer dan lain-lain.”
Strategi Cameron juga melibatkan kerja kemanusiaan, rencana stabilisasi dan rekonstruksi Suriah, dan pengurangan dampak ISIS terhadap stabilitas di wilayah itu melalui kerja sama dengan negara lain.
"Ancaman-ancaman utama di negara kita terencana dan tereksekusi dari Raqqa, Suriah," Cameron menambahkan. "Kita tidak boleh memberi ISIS tempat berlindung di sana."
Menurut Cameron, selama ISIS masih bisa membesar di Suriah, sebesar itu pula ancaman yang akan mereka berikan. "Kita tidak bisa melimpahkan beban risiko dalam menggempur ISIS kepada awak udara negara lain untuk menghentikan terorisme di Inggris."
"Itulah mengapa saya percaya, sekarang kita harus memperluas serangan udara Inggris terhadap ISIS di Suriah, sebagai bagian penting dari strategi kita untuk melemahkan mereka dan ancamannya," ujar Cameron.
(stu)