Jakarta, CNN Indonesia -- Serangan penembakan yang melukai legislator senior Partai Republik, Steve Scalise, memakan setidaknya empat korban lain. Insiden itu terjadi pada Rabu (14/6), di latihan anggota Dewan AS yang mempersiapkan pertandingan bisbol amal.
Scalise, orang nomor tiga dalam struktur kepemimpinan Partai Republik di Dewan Perwakilan, tertembak di bagian paha. Dia sempat ditolong oleh sejumlah anggota Dewan lain sebelum akhirnya dibawa ke rumah sakit.
Menurut Kepala Kepolisian setempa, Michael Brown, lima orang dibawa dari tempat kejadian perkara untuk menerima perawatan medis. Dua orang yang terluka di antaranya adalah polisi yang ada di tempat kejadian dan terlibat baku tembak dengan pelaku, kata sejumlah saksi yang dikutip
Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak Scalise menyatakan anggota Kongres dari Louisiana itu sudah dalam kondisi stabil dan menjalani operasi. Sementara itu, melalui akun Twitter Presiden Donald Trump menyebut Scalise “mengalami luka serius tapi akan pulih sepenuhnya.”
Joe Barton, anggota Dewan yang juga ada di lokasi, mengatakan pelaku adalah pria paruh baya yang tampaknya berkulit putih, mengenakan celana jin dan kaos biru. Sementara seorang anggota dewan lainnya, Mo Brooks, mengatakan penembak itu tidak mengatakan apa-apa saat beraksi.
Penembakan tepatnya terjadi di Eugene Simpson Stadium Park di perumahan Del Ray di Alexandria, terpisahkan oleh Sungai Potomac dari Washington.
Brooks mengatakan 25 hingga 30 anggota Dewan dan Senat dari Partai Republik berkumpul di sana untuk berlatih menjelang pertandingan amal tahunan yang mempertemukan partai tersebut dengan Demokrat. Pertandingan itu dijadwalkan untuk digelar di Nationals Park, kandang tim bisbol Major League, Washington Nationals.
Kepada
CNN, Brooks mengatakan dirinya mendengar suara kencang dan melihat ke arah base ketiga dan melihat senapan. Setelah itu, rentetan tembakan dilepaskan melalui celah-celah pagar kawat di lapangan tersebut.
Dua orang anggota polisi yang berada di lokasi untuk memberi pengamanan untuk para anggota Dewan terlibat baku tembak menggunakan pistol, kata Brooks. Keduanya menderita luka-luka.
“Namun, tanpa kepahlawanan yang mereka tunjukkan, peristiwa ini bisa jadi pembantaian skala besar. Apa yang kami pegang hanya pemukul dan lawannya membawa senapan. Tidak ada peluang melawan,” kata Brooks.
Dia memperkirakan sekitar 50 hingga 100 peluru dilepaskan oleh pelaku saat itu.