Tim SAR: Banyak Korban Terperangkap Dalam Kebakaran London

CNN Indonesia
Kamis, 15 Jun 2017 16:34 WIB
Tim SAR menyebut masih banyak korban yang terangkap dalam apartemen saat kebakaran terjadi yang membuat mereka yakin korban jiwa akan terus bertambah.
Pemadam kebakaran mengkhawatirkan jumlah korban terus bertambah karena masih banyak yang terperangkap dalam apartemen. (REUTERS/Toby Melville)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemadam kebakaran dan tim SAR mencari jenazah di antara puing-puing Grenfell Tower yang terbakar hebat pada Rabu (14/6) dini hari. Insiden kebakaran itu menewaskan 12 orang dan melukai puluhan lainnya.

Komisaris Pemadam Kebakaran London Dany Cotton menyebut jumlah korban jiwa dipastikan akan terus bertambah karena banyak penghuni apartemen yang masih terperangkap saat gedung berusia 43 tahun itu dilalap api.

Gedung apartemen yang dibangun tahun 1974 itu terbakar dari lantai dua hingga tingkat teratas. Dibutuhkan 200 petugas dan 40 mobil pemadam kebakaran guna menjinakkan api di gedung yang merupakan rumah bagi 600 orang tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cotton menyebut beberapa bagian gedung masih belum stabil sehingga dibutuhkan waktu lama melakukan pencarian dan evakuasi secara menyeluruh di setiap lantai.


“Kami belum tahu jumlah penghuni yang terperangkap dalam kebakaran dan merupakan keajaiban jika ada yang berhasil selamat,” kata Cotton kepada Sky News.

“Dibutuhkan waktu beberapa minggu sebelum gedung ini stabil dan pencarian menyeluruh bisa dilakukan,” tambahnya.

Beberapa keluarga masih dinyatakan hilang usai pemadam kebakaran berhasil menjinakkan api. Sementara mereka yang berhasil selamat menggunakan berbagai cara untuk keluar dari gedung, berlari melewati tangga darurat, melompat dari jendela atau bahkan menjatuhkan anak mereka dari ketinggian.

Di sisi lain, banyak pihak mempertanyakan bagaimana api bisa menyebar dengan cepat di gedung dengan 120 unit apartemen tersebut dan menyebabkan tragedi kebakaran yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Penyelidikan difokuskan pada bumbung yang menyelubungi fasad gedung, sebagai bagian dari proses renovasi hunian tua tersebut.


Melansir BBC, bumbung tersebut memiliki inti plastik, seperti digunakan pada proses pembangunan gedung tinggi di Perancis, Uni Emirat Arab, serta Australia, yang mudah terbakar.

Di sisi lain, Rydon, perusahaan pemenang tender proyek renovasi apartemen menyebut mereka “sudah memenuhi semua syarat keamanan pembangunan.”

Meskipun demikian, Harley Facades yang termasuk dalam dewan komisaris Rydon, mengatakan mereka tidak “menyadari adanya keterkaitan antara kebakaran dan bumbung yang dipasang di fasad gedung.”

Pertanyaan lain yang juga diajukan adalah soal ketiadaan sistem pemadam api di gedung tersebut, yang bisa membantu memperlambat laju kebakaran ataupun alarm yang bisa membangunkan para penghuni.


Malah, imbauan pengelola meminta penghuni tetap berada di dalam apartemen dan menutupi wajah dengan handuk basah sembari menunggu pertolongan.

Imbasnya saat kebakaran terjadi, banyak penghuni yang tidak bisa terselamatkan dan pemadam kebakaran hanya bisa melakukan evakuasi hingga lantai 12, karena asap terlalu tebal di lantai yang lebih tinggi.

Perdana Menteri Inggris Theresa May berjanji menginvestigasi kebakaran tersebut hingga tuntas, setelah seluruh jenazah berhasil dievakuasi.

Grenfell Tower merupakan hunian vertikal bagi kelas menengah bawah di utara Kensington. Bangunan itu kebanyakan dihuni para imigran yang sudah tinggal selama beberapa generasi.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER