Jakarta, CNN Indonesia -- Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud, memecat pangeran Mohammed bin Nayef sebagai putra mahkota dan menunjuk salah satu pangeran lainnya, Mohammed bin Salman, untuk mengisi posisi tersebut.
Melalui keputusan kerajaan yang dikeluarkan kantor berita resmi
Saudi Press Agency, Mohammed bin Salman, juga ditunjuk Raja Salman sebagai wakil perdana menteri.
Jabatan menteri pertahanan Saudi yang diduduki Mohammed bin Salman selama ini juga tetap dipertahankan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengangkatan Mohammed bin Salman ini terjadi setelah dua tahun Raja Salman menunjuknya sebagai wakil putra mahkota.
Kedudukan wakil putra mahkota ini menandakan bahwa dirinya menjadi pewaris kedua seluruh kekayaan Kerajaan Saudi.
Sebelum ditunjuk sebagai wakil putra mahkota, Mohammed bin Salman bekerja di sektor swasta selama beberapa tahun sebagai konsultan dewan ahli untuk Kabinet Saudi.
Selama ini, Mohammed bin Salman memang aktif dalam urusan luar negeri pemerintahan Saudi untuk membantu sang ayah.
Mohammed bin Salman bahkan menjadi utusan Saudi pertama yang bertemu dengan presiden Amerika Serikat, Donald Trump, saat baru memenangkan pemilu akhir tahun lalu.
Dia juga sempat bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Mohammed bin Nayef sendiri merupakan seorang penegak hukum yang reputasinya baik di mata Barat, lantaran upayanya untuk memberangus kelompok teror, khususnya Al Qaidah.
Diberitakan
AFP, selain dilengserkan dari kursi calon raja, Mohammed bin Nayef juga dipecat dari jabatannya sebagai menteri dalam negeri.
[Gambas:Instagram]
[Gambas:Instagram]