Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah membombardir militan Maute di Marawi sepanjang malam takbiran, pemerintah Filipina mengumumkan gencatan senjata selama delapan jam di hari raya Idulfitri.
"Kalian bisa bilang ini gencatan senjata dari Pasukan Bersenjata Filipina. Militer tidak akan menyerang Maute dalam rangka perayaan Idulfitri," ujar juru bicara Provinsi Lanao del Sur, Zia Alonto Adiong.
Adiong kemudian mengatakan, gencatan senjata itu akan berlangsung dari pukul 06.00 hingga 14.00 waktu setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gencatan senjata ini diumumkan setelah militer membombardir Maute selama semalam suntuk. Setidaknya ada dua pesawat yang diterjunkan untuk menjatuhkan bom-bom di sejumlah titik pertahanan Maute.
Berondongan senjata dan senapan otomatis juga menggema di berbagai penjuru kota, ketika kendataan militer dan tentara membelah ruas-ruas jalan desa di Marawi.
Juru bicara tentara Filipina, Jo-ar Herrera, mengklaim bahwa militer sudah memukul mundur militan Maute dari sebagian besar wilayah Marawi.
Kini, katanya, hanya tersisa 90 hingga 100 militan Maute yang masih bersembunyi di daerah Bangolo, Marinaut, Raya Madaya, dan Lilod.
Sejak bentrokan pecah pada 23 Mei lalu, ratusan orang dilaporkan tewas, termasuk militan Maute, militer, maupun warga sipil.
Bentrokan ini pecah saat militer Filipina menggelar operasi penangkapan Isnilon Hapilon, pemimpin sejumlah kelompok militan yang disebut-sebut sebagai "amir" ISIS di Asia Tenggara.
Tak lama setelah bentrokan pecah, Presiden Rodrigo Duterte langsung mendeklarasikan darurat militer.
Juru bicara kepresidenan, Ernesto Abella, mengatakan bahwa jika ada pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi selama masa darurat militer, masyarakat dapat langsung melapor ke istana.
"Presiden, Pasukan Bersenjata Filipina, Kepolisian Nasional Filipina, dan Kementerian Pertahanan Filipina, yang bertanggung jawab atas darurat militer ini, tidak dapat menoleransi penganiayaan oleh militer atau polisi di Mindanao dan wilayah lain," katanya, sebagaimana dikutip
Inquirer.