Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Utara menyatakan dengan dapat mudah menghancurkan Korea Selatan. Ancaman itu disampaikan merespons latihan militer bersama Amerika Serikat belum lama ini.
Pyongyang marah lantaran Seoul baru-baru ini melakukan latihan rudal bersama Amerika Serikat walaupun kegiatan itu sendiri dilakukan untuk menanggapi uji coba rudal terbaru Korut pada dua hari yang lalu.
Mengutip pernyataan Komite Perdamaian Nasional Korut, media corong pemerintah negara paling terisolasi itu,
KCNA, menganggap Korsel seharusnya bangga dan "bersuka cita atas capaian" yang dilakukan tetangganya di utara itu.
Rezim Kim Jong-un mengklaim uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) pada Selasa kemarin sukses dan mampu menghantam tempat manapun di dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemimpin tertinggi Korut bahkan menganggap uji coba rudal itu dilakukan sebagai hadiah perayaan peringatan hari kemerdekaan untuk Amerika Serikat.
Korut bahkan berjanji akan terus memberi "hadiah" semacam itu bagi AS ke depannya.
Pyongyang juga mengolok-olok Seoul sebagai "boneka gangster militer".
"Hal mudah bagi Korut untuk membinasakan pasukan boneka [seperti Korsel], bahkan sangat mudah menghancurkan daratan AS sekali pun yang jauh di seberang lautan," bunyi laporan
KCNA seperti dikutip
AFP, Kamis (6/7).
Uji coba pada Selasa kemarin menjadi langkah terbaru dari serangkaian provokasi Korut yang sejak awal tahun ini terus mengkhawatirkan keamanan di kawasan.
Kim Jong-un dilaporkan memimpin langsung peluncuran rudal Hwasong-14 yang diprediksi pengamat bisa mencapai daratan Alaska, AS.
Roket dilaporkan menempuh jarak 933 kilometer dengan waktu penerbangan 39 menit dan mencapai ketinggian 2.802 kilometer, sebelum jatuh di sekitar perairan zona ekonomi eksklusif Jepang.
Provokasi terbaru ini memicu kecaman yang meluas bagi Korut. AS bersama Jepang dan Korsel mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjatuhkan sanksi yang lebih berat lagi pada negara itu dalam sidang darurat, Rabu (5/7).
Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, mengatakan uji coba rudal ICBM itu membuat "dunia menjadi tempat yang lebih tidak aman lagi."
Haley menegaskan, Washington siap menggunakan segala cara seperti aksi militer untuk menghadapi ancaman rudal dan nuklir Korut.