Jakarta, CNN Indonesia -- Militer Suriah memutuskan untuk memperpanjang masa gencatan senjata di selatan Suriah sampai Sabtu (8/7) mendatang. Pernyataan itu disampaikan Kamis (6/7) waktu setempat.
Sebelumnya, militer memutuskan untuk gencatan senjata pada Senin (3/7) lalu. Masa gencatan senjata dimulai sejak siang esok harinya, Selasa (4/7) sampai Kamis kemarin. Gencatan senjata itu disebut sebagai salah satu langkah mendukung upaya rekonsiliasi.
Itu merupakan gencatan senjata yang ke-dua selama dua pekan belakangan. Areanya kali ini lebih luas, bukan hanya di Deraa tetapi juga seluruh wilayah selatan Suriah, termasuk Provinsi Quneitra di barat daya dekat perbatasan Israel dan Provinsi Sweida di tenggara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, kelompok pemberontak di Suriah mengklaim gencatan senjata tidak akan ada gunanya. Sebab, di daerah-daerah yang dikuasai negara gencatan senjata sudah disalahi.
Kelompok pemberontak memang tidak percaya akan adanya pengumuman gencatan senjata, karena sebelumnya janji itu pernah justru berakhir konflik. Peperangan terus berlanjut, dengan militer Suriah yang memperbaharui pasokan senjata untuk penyerangan mereka.
Di daerah-daerah yang dikuasai pemberontak, mereka juga menyiagakan pertahanan.
Kelompok pemberontak pun menganggap gencatan senjata kali ini juga omong kosong belaka.