Jakarta, CNN Indonesia -- Wali Kota Hamburg Olaf Scholz, meminta maaf kepada warganya menyusul pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi G20 akhir pekan lalu, yang diwarnai kerusuhan dan kekerasan.
Sekitar 20 ribu polisi diturunkan guna mengamankan jalannya KTT sekaligus meredam kerusuhan yang disebabkan kelompok anti-kapitalisme. Para demonstran radikal melempari bangunan dan kendaraan dengan bom molotov serta menjarah pertokoan.
Sementara ribuan demonstran lainnya melakukan aksi protes mereka dengan damai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Scholz, yang merupakan anggota senior Partai Social Democrat, menyebut tidak memungkinkan mengamankan seluruh kota dari kerusuhan saat KTT G20 berlangsung.
“Untuk hal itu dan semua yang terjadi, saya minta maaf pada warga Hamburg,” kata dia, dikutip
Reuters.Hamburg, di sisi lain, dikenal sebagai ‘markas’ kaum radikal. Tercatat sekitar 1000 militan sayap kiri tinggal di kota tersebut.
Adapun, kerusuhan yang menyebabkan sekitar 500 polisi terluka saat KTT G20, membuat pemerintahan Scholz tercoreng dan dia disebut diminta mengundurkan diri oleh anggota partai konservatif di Hamburg.
Scholz menolak berkomentar dan hanya menyebut “saya bersyukur tidak ada yang meninggal.”
Polisi Hamburg menyebut mereka menangkap 186 orang yang dianggap bertanggung jawab dalam kerusuhan dan mengamankan 225 lainnya.