Trump Sebut Putin Lebih Pilih Hillary Jadi Presiden AS

CNN Indonesia
Kamis, 13 Jul 2017 08:23 WIB
Dalam sebuah wawancara, Donald Trump menyebut bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin lebih memilih Hillary Clinton jadi Presiden AS ketimbang dirinya.
Trump saat bertemu Putin di KTT G20. Trump menyebut Putin lebih memilih Hillary Clinton jadi presiden AS. (REUTERS/Steffen Kugler/Courtesy of Bundesregierung/Handout via REUTERS)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump terus membantah tuduhan berkolusi dengan Rusia untuk memenangkannya dalam pemilu tahun lalu. Dia mengklaim Presiden Rusia Vladimir Putin lebih memilih rivalnya, Hillary Clinton, menduduki kursi presiden.

Hal itu disampaikan Trump dalam wawancara khusus bersama Pat Robertson dari CBN.

“Ada banyak hal yang saya lakukan yang tidak disetujui Putin,” kata Trump, dikutip AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saya juga sering mendengar bahwa Putin lebih menyukai jika Hillary yang menang. Tapi tidak ada yang menyebutkan hal itu,” tambah taipan real estate tersebut.


“Saya ingin pengembangan bisnis energi, mengembangkan batu bara, gas alam, semua hal yang dia [Putin] benci.”

Tidak hanya itu, Trump juga membela putranya, Donald Jr yang ikut terseret dalam kasus kolusi setelah keluar e-mail yang menyebut putra tertua Trump itu bertemu pengacara Rusia untuk membocorkan informasi yang bisa mencoreng nama Hillary.

Dia juga menyebut baru mengetahui soal pertemuan Donald Jr dan pengacara Rusia pada Juni 2016, ‘beberapa hari lalu’, dan tidak mempermasalahkannya.

“Banyak orang yang bisa melakukan pertemuan semacam itu,” sebut Trump pada Reuters.


Di sisi lain, banyak media menyebut ‘kekacauan’ saat ini terjadi di Gedung Putih menyusul bocornya informasi baru soal kolusi Trump-Rusia. Namun, presiden tertua AS itu membantahnya lewat cuitan di Twitter.

“Gedung Putih berfungsi dengan normal, kami fokus pada jaminan kesehatan, pemotongan pajak, dan banyak hal lainnya. Saya bahkan tidak punya waktu menonton televisi,” tulisnya.



Sementara masalah di dalam negeri terus menghantamnya, Trump sekarang berada di Perancis atas undangan Presiden Emmanuel Macron untuk merayakan Bastille Day sekaligus peringatan 100 tahun AS berkontribusi pada Perang Dunia I.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER