Jelang Peringatan Kudeta, Turki Bunuh 5 Teroris ISIS

CNN Indonesia
Rabu, 12 Jul 2017 17:50 WIB
Pengamanan jelang peringatan upaya kudeta, polisi Turki melakukan operasi razia dan menciduk lima buron teroris ISIS yang akhirnya tewas di tangan aparat.
Pengamanan jelang peringatan upaya kudeta, polisi Turki melakukan operasi razia dan menciduk lima buron teroris ISIS yang akhirnya tewas di tangan aparat. (REUTERS/Umit Bektas)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Turki membunuh lima terduga militan ISIS dalam sebuah razia di pusat kota Konya pada Rabu (12/7). Empat polisi terluka dalam penggerebekan tersebut.

Laporan kantor berita Dogan menyebutkan, pasukan khusus kepolisian melakukan razia pada salah satu rumah di Distrik Meram sekitar pukul 05.00 pagi.

Baku tembak tak bisa dihindari saat polisi menyerbu rumah itu lantaran kelima militan tersebut melawan. Sebuah senapan Kalashnikov, sebuah pistol beserta amunisinya ikut disita dalam penggerebekan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi juga menutup area di sekitar bangunan itu. Pemeriksaan pun dilakukan terhadap sejumlah kendaraan yang berada dekat dengan tempat razia berlangsung.

Diberitakan Reuters, operasi ini dilakukan lantaran otoritas keamanan Turki meyakini jaringan militan tengah merencanakan serangan teror.
Dogan menyebutkan, kelima militan itu diyakini merencanakan serangan yang akan diluncurkan dalam acara peringatan satu tahun upaya kudeta pada 15 Juli nanti.

Selain menciduk terduga ISIS yang selama ini menjadi incaran polisi, razia tersebut juga dilakukan polisi sebagai bagian dari aksi pengamanan melindungi bangunan di sepanjang rute yang akan digunakan oleh kendaraan militer saat parade berlangsung.

Ankara telah menahan lebih dari 5.000 tersangka ISIS dan mendeportasi 3.290 militan asing dari 95 negara dalam beberapa tahun terakhir.

Hal ini dilakukan lantaran ISIS sudah leuncurkan serangkaian teror di negara pimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan itu dalam beberapa tahun terakhir.

Turki juga menjadi negara rentan teror lantaran tak sedikit pejuang teroris asing (FTF) menjadikan negara itu sebagai tempat transit menuju Suriah dan Irak untuk bergabung dengan ISIS.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER