Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, meminta penjelasan mengenai insiden penembakan terhadap seorang warganya oleh polisi di Minneapolis, Amerika Serikat, pada akhir pekan lalu.
"Ini merupakan pembunuhan yang sangat mengejutkan dan ya, kami meminta penjelasan atas nama keluarganya," ujar Turnbull dalam wawancara dengan Nine Network, sebagaimana dikutip
Reuters.
Biro Penangkapan Kriminal Minnesota mengonfirmasi, telah terjadi penembakan terhadap seorang warga Sydney bernama Justine Damond oleh dua petugas kepolisian, Mohamed Noor dan Matthew Harrity.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Damond tewas dengan luka perut akibat tembakan dari jendela mobil patroli. Saat itu, kedua petugas kepolisian datang ke lokasi untuk menanggapi laporan kemungkinan kekerasan di lingkungannya.
Harrity mengatakan kepada penyelidik, mereka sempat kebingungan ketika mendengar suara bising di dekat mobil patroli.
Menurut Harrity, Damond tiba-tiba mendekati sisi penumpang dari mobil patroli. Noor, yang duduk di kursi penumpang, kemudian melepaskan tembakan melalui jendela mobil.
"Bagaimana mungkin seorang perempuan yang berjalan dengan baju tidur dan mencari bantuan, ditembak seperti itu?" ucap Turnbull.
Senada dengan Turnbull, Wali Kota Minneapolis, Betsy Hodges, juga mempertanyakan sejumlah kejanggalan, termasuk mengenai kamera di tubuh dan dashboard kendaraan yang mati ketika insiden terjadi.
Seorang anggota Kongres dari Partai Demokrat untuk wilayah Minneapolis, Keith Ellison, pun mengatakan bahwa kematian Damond ini merupakan akibat dari satu "masalah sistemik."
"Kita harus mengakui, banyak orang tak bersenjata dibunuh oleh polisi yang bersumpah melindungi kita. Kematian Justine menunjukkan, tak ada seorang pun yang boleh menganggap penembakan oleh polisi hanya terjadi di sebagian kota atau pada sebagian orang," katanya.