Serangan Udara Koalisi Saudi Tewaskan 20 Warga Yaman

CNN Indonesia
Rabu, 19 Jul 2017 23:41 WIB
Sekitar 20 warga sipil dilaporkan tewas dalam serangan udara yang dilakukan pesawat tempur koalisi Saudi di distrik Mawza, Yaman.
Sekitar 20 warga sipil dilaporkan tewas dala sebuah serangan udara yang dilakukan pesawat tempur koalisi Saudi di distrik Mawza, Yaman. (REUTERS/Khaled Abdullah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Organisasi Pengungsi Internasional PBB (UNHCR) menyebut serangan udara yang menerpa sekelompok pengungsi di Yaman telah menewaskan sedikitnya 20 warga sipil.

Serangan udara yang terjadi pada Selasa (19/7) siang itu terjadi di distrik Mawza, sebelah barat daya Provinsi Taez.

Warga setempat mengatakan serangan itu dilakukan oleh pesawat tempur pasukan koalisi Arab Saudi yang tengah memerangi pemberontak Houthi di Yaman.
UNHCR mengungkapkan rasa prihatin dan keterkejutan atas serangan yang lagi-lagi mengorbankan warga di negara yang tengah dirundung konflik sipil tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sangat terkejut dan sedih atas laporan kematian dan laporan orang-orang yang terluka serta kehilangan tempat tinggal akibat serangan udara tersebut," bunyi pernyataan UNHCR, Rabu (19/7).

"Insiden terbaru ini sekalilagi menunjukan bahaya ekstrem yang dihadapi warga sipil di Yaman, terutama mereka yang berusaha melarikan diri dari kekerasan karena tidak bisa menanggung beban konflik," ucap organisasi itu menambahkan, seperti dikutip AFP.

Upaya damai antara kelompok pemberontak Houthi dan Pemerintahan Abdrabbuh Mansur Hadi hingga kini belum berhasil tercapai sejak perang sipil di negara itu bergejolak pada Maret 2015 lalu.
Tak seperti perang di Suriah dan Irak yang terus dipelototi media dan sejumlah negara besar, perang brutal di Yaman seakan terlupakan oleh masyarakat internasional. Padahal, PBB melaporkan perang itu telah merenggut hampir 8.000 nyawa dan memaksa ratusan ribu orang mengungsi.

Setengah dari korban jiwa itu diperkirakan warga sipil. Sekitar 700 anak-anak diperkirakan terbunuh dan sekitar 1.000 lainnya terluka dalam setahun terakhir perang berkecamuk di negara itu.

Dalam pernyataannya, UNHCR mengatakan banyak warga sipil yang telah melarikan diri dari distrik Mokha, pantai Laut Merah, karena pertempuran tengah bergejolak di sana.

Pasukan Presiden Hadi berhasil merebut pelabuhan Mokha dari Houthi pada Februari lalu, sebagai upaya pemerintah mengusir pemberontak dari wilayah di garis pantai itu.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER