Bentrok Masjidil Aqsa, Umat Yahudi Dilarang Masuk Bait Suci

CNN Indonesia
Rabu, 19 Jul 2017 18:16 WIB
Bentrokan terus terjadi di depan Masjidil Aqsa, membuat Polisi Yerusalem memerintahkan agar Bukit Bait Suci juga ditutup bagi umat Yahudi dan pengunjung lain.
Polisi Israel kembali bentrok dengan warga Palestina di depan Masjidil Aqsa, Selasa (18/7). (REUTERS/Ammar Awad)
Jakarta, CNN Indonesia -- Konflik penutupan kompleks Bukit Bait Suci di Yerusalem berbuntut panjang. Penutupan tempat ibadah umat Islam, Kristen dan Yahudi itu, menyusul penembakan dua tentara Israel oleh tiga orang yang diduga warga Palestina, pada Jumat (14/7) lalu.

Pemerintah Israel terus memperketat penjagaan dan memasang alat pendeteksi logam serta pagar besi di Lions Gate, yang memicu kemarahan rakyat Palestina.

Warga Muslim Palestina pun melakukan boikot dengan menolak masuk Masjidil Aqsa dan beribadah di luar masjid, di depan Lions Gate.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bentrokan itu semakin membuat ketegangan di wilayah Bukit Bait Suci, tempat Masjidil Aqsa berlokasi, meruncing. Bahkan, guna menekankan protes mereka, Partai Fatah yang menguasai pemerintahan Palestina, menyerukan pemberontakan yang disebut ‘Day of Rage’ pada Rabu (19/7).


Dalam pernyataan resminya di Facebook, Wali Kota Yerusalem Nir Barkat meminta demonstran mengarahkan kemarahan mereka kepada teroris, alih-alih polisi.

“Saya menyarankan agar demonstran mengalihkan kemarahan pada teroris yang memicu kerusuhan dan membuat kita meletakkan pendeteksi logam, bukan pada polisi,” tulisnya.

Sejak Jumat, bentrokan terus terjadi di depan Masjidil Aqsa. Pada Selasa (18/7), sebanyak 50 warga Palestina dilaporkan terluka, termasuk seorang Imam.

Sheikh Ikrima Sabri, dikutip Euronews, tertembak peluru karet usai memimpin salat di depan Lions Gate, ketika polisi Israel mendadak membubarkan kerumunan yang berujung bentrokan.


Selain warga, empat petugas medis juga dilaporkan terluka sementara 15 lainnya mengaku terkena tembakan peluru karet, ujar Petugas Palang Merah Palestina, dikutip Reuters.

Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan kerusuhan di Lions Gate pada Selasa, ketika warga mencoba melarikan diri dari tembakan peluru karet serta suara ledakan keras yang diciptakan polisi Israel.

Juru bicara kepolisian Israel Luba Samri mengatakan, konflik terjadi karena umat Muslim melempari polisi dengan batu dan botol, usai salat.

“Itulah sebabnya kami menggunakan peluru karet untuk membubarkan masa. Dua petugas kami terluka,” kata Samri.

Sementara itu, Komandan Polisi Yerusalem Mayor Jenderal Yoram Halevy memerintahkan agar Bukit Bait Suci juag ditutup bagi umat Yahudi dan pengunjung lainnya pada Rabu pagi, setelah sekelompok pengunjung Yahudi melanggar peraturan di wilayah suci tersebut, dan harus dikeluarkan secara paksa oleh petugas.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER