Tiga Bulan Menjabat, Popularitas Macron Terjun Bebas

CNN Indonesia
Selasa, 25 Jul 2017 05:35 WIB
Poling terbaru yang dilakukan lembaga survei Ifop menyebutkan bahwa popularitas Presiden Perancis Emmanuel Macron turun drastis selama 3 bulan menjabat.
Hasil polling terbaru Ifop menunjukkan bahwa popularitas Macron turun hingga 10 persen dalam sebulan terakhir. (REUTERS/Philippe Wojazer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Popularitas Presiden Perancis Emmanuel Macron turun drastis selama satu bulan terakhir, menurut poling yang dilakukan Ifop.

Poling tersebut menunjukkan popularitas Macron turun hingga 10 persen, yang merupakan penurunan reputasi terbesar bagi presiden baru Perancis sejak 1995.

Polling yang dipublikasikan di koran Journal du Dimanche itu menyebutkan hanya 54 persen rakyat Perancis yang puas dengan kinerja Macron pada bulan Juli, atau turun dari angka kepuasan sebesar 64 persen pada Juni lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penurunan popularitas drastis seperti yang dialami Macron, dilaporkan Reuters, juga terjadi pada Presiden Jacques Chirac pada 1995 silam.


Reputasi Macron yang terjun bebas dikarenakan keputusannya memangkas anggaran militer yang memicu perselisihan dengan pemimpin angkatan bersenjata Perancis, Jenderal Pierre de Villiers, dan berujung pada mundurnya de Villiers dari jabatannya sebagai panglima.

Dalam sebuah sidang parlemen tertutup, de Villiers menyebut dia tidak sanggup mempertahankan kemampuan dan kualitas tentara dengan anggaran yang semakin ketat. Dia juga memprotes keras pemangkasan anggaran pertahanan senilai 850 juta euro (Rp13 triliun) yang dibuat Macron demi mengembalikan pemasukan negara.

“Dengan keadaan ini saya merasa tidak lagi bisa menjamin kekuatan pertahanan yang saya yakin dibutuhkan untuk melindungi Perancis dan warganya, hari ini dan esok, dan untuk mempertahankan tujuan negara," ujarnya, pekan lalu.

Selain itu, turunnya reputasi Macron juga disebabkan karena dia mengesampingkan pendapat dari perdana menterinya sendiri, dengan berjanji untuk terus maju dengan keputusan pemotongan pajak di tahun 2018. Rencana Macron mengurangi kemudahan pembiayaan perumahan juga mendapat kritik dari masyarakat.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER