Besok, Pakistan Pilih Perdana Menteri Baru

CNN Indonesia
Senin, 31 Jul 2017 14:42 WIB
Anggota Parlemen Pakistan akan menggelar sidang pada Selasa (1/8) besok, guna memilih pengganti Perdana Menteri Nawaz Sharif yang dilengserkan Jumat lalu.
Shahid Khaqan Abbasi, mantan menteri bidang perminyakan Pakistan yang akan jadi pelaksana tugas perdana menteri. (AFP PHOTO/AAMIR QURESHI)
Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Parlemen Pakistan akan menggelar sidang pada Selasa (1/8) guna memilih pengganti Perdana Menteri Nawaz Sharif yang dilengserkan pada Jumat lalu.

Konfirmasi agenda sidang parlemen itu diumumkan setelah Presiden Mamnoon Hussein mengadakan pertemuan darurat usai Sharif mengatakan akan menjadikan sekutunya, Shahid Khaqan Abbasi menjadi pemimpin sementara dan menunjuk adiknya, Shahbaz Sharif sebagai suksesor.

Saat ini, partai Sharif, PML-N, mendominasi parlemen dengan 188 kursi dari total 342 kursi. Kekuasaan itu membuat Sharif dengan mudah menempatkan pengganti sesuai keinginannya dan menghalangi pihak lain yang ingin menggulingkan partainya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suksesi kepemimpinan yang cepat dipandang akan mengurangi intrik politik di parlemen dan memuluskan jalannya pemerintahan, usai Mahkamah Agung memecat Sharif sebagai perdana menteri menyusul dugaan korupsi yang melibatkan dia serta keluarganya.

Adapun Abbasi menegaskan pada Minggu (30/7) bahwa dia akan melanjutkan seluruh program pemerintahan Sharif.

“Saya harap Allah merestui niat saya melanjutkan kebijakan Nawaz Sharif,” kata Abbasi di Islamabad, yang semakin menambah kecurigaan rakyat bahwa Sharif masih akan berkuasa, kendati di balik layar.


Di sisi lain, konflik dan upaya penggulingan Sharif di periode ke-tiga dia memimpin juga menjadi tanda tanya besar bagi demokrasi di Pakistan. Pasalnya, tidak ada perdana menteri yang berhasil menyelesaikan masa jabatan selama lima tahun sejak negara tersebut merdeka dari Inggris pada 1947.

“Kami ingin memastikan peralihan kekuasaan yang mulus tanpa adanya krisis konstitusional,” kata Miftah Ismail, pejabat partai PML-N yang juga sekutu Sharif, dikutip Reuters.

Sementara, Sharif sendiri mengecam tindakan penggulingannya dan bersumpah partainya akan tetap menjalankan pemerintahan, termasuk menggalakkan pembangunan dan peningkatan ekonomi, sebagai bukti kesuksesannya.

“Roda pemerintahan akan tetap berjalan dan tidak akan berhenti,” kata Sharif di depan anggota partainya.

Sharif membeberkan rencananya untuk mengangkat mantan menteri bidang perminyakan Abbasi sebagai pelaksana tugas perdana menteri hingga adiknya, Shahbaz, yang saat ini menjabat sebagai wakil gubernur Provinsi Punjab, memenangkan pemilu nasional dan bisa ditetapkan sebagai calon perdana menteri.


Meski demikian, bukan hal yang mudah bagi Abbasi dan Shahbaz menarik simpati rakyat dan memperbaiki pemerintahan. Beberapa pekerjaan rumah yang harus mereka lakukan adalah mengatasi buruknya hubungan dengan Amerika Serikat dan India, juga menangani banyaknya serangan teror oleh para militan, baik dari ISIS maupun Taliban.

Mereka juga harus meningkatkan pertumbuhan ekonomi di atas 5,3 persen dan menambah lapangan kerja bagi jutaan tenaga kerja.

Sementara saat ini ekonomi Pakistan terpukul akibat defisit mata uang yang mempersulit ekspor.

Di sisi lain, pada Minggu malam, ribuan pendukung partai oposisi yang dipimpin Imran Khan menggelar perayaan di Islamabad, atas lengsernya Sharif.

Khan, yang ikut mendalangi penggulingan Sharif oleh Mahkamah Agung, berharap bisa memenangkan pemilu pada 2018 mendatang.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER