Respons Rudal Korut, AS Kirim Jet Tempur ke Semenanjung Korea

CNN Indonesia
Senin, 31 Jul 2017 15:33 WIB
AS mengerahkan dua jet tempur jenis bomber supersonic ke Semenanjung Korea sebagai respsons peluncuran rudal ICBM terbaru Korut pada Jumat lalu.
AS mengerahkan dua jet tempur jenis bomber supersonic-nya ke Semenanjung Korea sebagai respsons peluncuran rudal ICBM terbaru Korut pada Jumat pekan lalu. (Reuters/Kim Hong-Ji)
Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat mengerahkan dua jet tempur penghancur jenis supersonic B-1B ke Semenanjung Korea pada Senin (31/7) sebagai respons atas peluncuran rudal antarbenua (ICBM) terbaru milik Korea Utara pada Jumat lalu.

"Pengerahan pesawat B-1B merupakan respons atas peluncuran rudal Korut pada Jumat (28/7) kemarin dan 3 Juli lalu," ucap Kementerian Pertahanan AS melalui pernyataan resmi.

Pentagon mengatakan dua pesawat penghancurnya diterbangkan dari pangkalan militer AS di Guam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah pesawat tempur milik Jepang dan Korea Selatan juga dikabarkan ikut dalam tindakan yang disebut Pentagon sebagai "latihan militer" itu.

"Korut masih tetap menjadi ancaman paling berbahaya bagi stabilitas keamanan regional. Jika ada permintaan, kami siap menanggapinya dengan serangan cepat serta mematikan sesuai waktu dan tempat yang diminta," tutur Komandan Angkatan Udara AS wilayah Pasifik, Jenderal Terrence J. O'Shaughnessy.

Pyongyang kembali meluncurkan rudal ICBM-nya dari situs militer di Mupyong-ni sekitar Jumat tengah malam.


Diberitakan Reuters, rudal Hwasong-14 itu dilaporkan terbang sejauh 1.000 kilometer (620 mil) selama 42 menit sebelum jatuh di Laut Jepang.

Pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un dilaporkan mengawasi secara langsung peluncuran ICBM tersebut yang diklaimnya mampu menjangkau daratan Amerika.

Sejumlah ahli rudal pun mengatakan berdasarkan kalkulasi dari data dan perkiraan penerbangan militer Jepang, AS, dan Korsel menunjukkan misil itu mampu menjangkau sejumlah wilayah di AS seperti Denver dan Chicago.

David Wright dari Concerned Scientists yang berbasis di AS menuturkan rudal tersebut mampu menempuh jarak hingga 10.400 kilometer.

Kemajuan teknologi rudal ini pun semakin menambah Presiden Donald Trump khawatir.

Taipan properti itu langsung bertelepon dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Kedua pemimpin itu sepakat menerapkan tindakan yang lebih tegas dan keras lagi dalam menghadapi ancaman Korut.


Abe juga mengatakan, upaya berulang-kali masyarakat internasional untuk menemukan solusi damai dengan Korut belum juga mempan menekan sikap unilateral negara paling terisolasi itu.

"Masyarakat internasional termasuk Rusia dan China [yang merupakan sekutu dekat Korut] perlu meningkatkan tekanan pada Pyongyang guna menanggapi sikap unilateral ini dengan serius," kata Abe.

Washington bersama Seoul juga telah melangsungkan latihan uji coba sistem pertahanan antirudal (THAAD) yang baru-baru ini dikerahkan di Negeri Ginseng tersebut.

Badan Pertahanan Rudal AS mengklaim berhasil menembaki rudal jarak menegah menggunakan THAAD pada Minggu (30/7) kemarin.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER