Poster Anti-China di Universitas Australia, Netizen Murka

CNN Indonesia
Rabu, 02 Agu 2017 19:58 WIB
Poster dan tulisan berbau rasisme terhadap etnis China muncul di sejumlah universitas di Australia dan membuat geger media sosial Negeri Tirai Bambu.
Media sosial China mendadak heboh setelah mendapati poster berbau rasisme terpampang di sejumlah universitas di Australia. (Vesalainen/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah poster dan tulisan berbau rasisme sempat terpampang di sejumlah univeristas di Australia dan membuat geger media sosial Negeri Tirai Bambu.

Melalui akun Facebook, surat kabar partai komunis China, The People's Daily, hari ini mengunggah foto yang menunjukan coretan "bunuh orang China" disertai simbol swastika--lambang Nazi--terpampang di salah satu toilet pria di Universitas Sydney.

Tak sedikit netizen di berbagai media sosial populer China seperti WeChat dan Weibo turut melontarkan respsons terkait insiden ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah poster serupa juga ditemukan di Universitas Monash dan Universitas Melbourne sekitar akhir Juli lalu. Salah satu tulisan dalam poster tersebut berisikan larangan masuk kampus bagi orang-orang beretnis China.

Tulisan lainnya bahkan mengatakan setiap orang China yang masuk ke dalam gedung kampus akan dideportasi.


Kedua poster itu ditulis dengan huruf Mandarin lengkap dengan logo universitas. Kemunculan poster berbau rasisme ini terjadi seiring dengan meningkatnya jumlah mahasiswa China yang belajar ke Negeri Kanguru itu dan membuat sejumlah pihak khawatir akan mempengaruhi sistem politik dan perekonomian negara.

Di Universitas Sydney, tulisan rasisme itu muncul pada dua toilet umum kampus, salah satunya terletak di dalam ruang santai bagi mahasiswa-mahasiswa internasional dan gedung fakultas bisnis. Kedua tempat itu banyak dikunjungi oleh mahasiswa-mahasiswa asal China.


Sementara di Universitas Monash, sekitar 23 poster serupa ditemukan di beberapa lokasi kampus. Perguruan-perguruan tinggi itupun mengaku telah menghubungi aparat berwenang untuk menyelidiki kasus ini lebih lanjut.

Diberitakan New York Times, kelompok Antipodean Resistance, organisasi supermasi kulit putih pro-Nazi, mengaku bertanggung jawab atas poster-poster rasisme itu melalui akun Twitter-nya.

Antipodean Resistance merupakan bagian dari kelompok Sosialis Nasionalis Australia yang mendukung gerakan White Australia.


Organisasi tersebut menentang homoseksualitas dan nilai-nilai yang muncul akibat globalisasi. Di dalam situs resminya, kelompok ini kerap mengunggah seruan anti-China dan mengagung-agungkan Nazi.

"Kami adalah para Hitler yang telah kalian tunggu," bunyi jargon dalam situs resmi kelompok tersebut.


Kepada The Australian, Persatuan Universitas Sydney mengonfirmasi grafiti-grafiti itu telah dicopot di hari yang sama saat pihak kampus menemukannya.

"Universitas Sydney tidak mentoleransi tindakan rasisme dalam bentuk apapun. Kami bekerja cepat dengan pihak keamanan kampus untuk memastikan sisa-sia grafiti segera dihapus," ucap serikat kampus tersebut melalui sebuah pernyataan.

Insiden rasisme ini pun mendapat tanggapan dari Beijing. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu kang, mengatakan kejadian itu menimbulkan ketidakpuasan di kalangan pelajar China.

"Keamanan, hak, martabat, dan kepentingan para pelajar China di Australia harus dilindungi dengan upaya nyata," kata Lu.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER