Dua Pesawat Pengebom AS Tantang China di LCS

Reuters | CNN Indonesia
Sabtu, 08 Jul 2017 00:01 WIB
Pesawat pengbom milik Angkatan Udara AS melintasi perairan yang diklaim Beijing di Laut China Selatan, menegaskan kawasan tersebut adalah wilayah internasional.
Pesawat pengebom B-1B milik Amerika Serikat melintasi Laut China Selatan. (REUTERS/Kim Hong-Ji)
Jakarta, CNN Indonesia -- Angkatan Udara Amerika Serikat menyatakan dua pesawat pengebomnya terbang di atas perairan sengketa di Laut China Selatan, menegaskan hak untuk memperlakukan kawasan tersebut sebagai wilayah internasional meski sudah diklaim Beijing.

Penerbangan B-1B Lancer dari Guam, Kamis (6/7), dilakukan setelah Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping mempersiapkan pertemuan bilateral di sela Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di Jerman.

Kedua pemimpin negara diperkirakan bakal mendiskusikan langkah yang bisa dilakukan China dalam mengatasi program peluru kendali dan nuklir Korea Utara.
Korea Utara kembali menembakkan rudal balistik antarbenua, dua hari sebelumnya. Senjata terbaru itu, menuru sejumlah pakar, mampu menempuh jarak hingga mencapai Alaska dan Hawaii, bahkan Barat Laut AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara Trump berupaya untuk mendapatkan bantuan China dalam menekan Korut, militer AS terus menerapkan hak "kebebasan navigasi" di Laut China Selatan, di bawah risiko kemarahan Beijing.

Ketika ditanya soal penerbangan dua pesawat pengebom itu, Menteri Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan tidak ada masalah dengan kebebasan navigasi maupun perlintasan di atas Laut China Timur dan Selatan.

"Namun China dengan tegas menentang negara tertentu yang menggunakan alasan kebebasan navigasi dan melintas untuk memamerkan kekuatan militer dan menyinggung kedaulatan dan keamanan China," ujarnya.
Kementerian Pertahanan China, dalam pernyataan singkat yang dikirim kepada Reuters, mengatakan negaranya selalu waspada dan "secara efektif memonitor aktivitas negara-negara relevan di sekitar China."

"Militer China akan dengan tegas menjaga kedaulatan dan keamanan nasional juga kedamaian dan stabilitas kawasan," kata kementerian tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Amerika Serikat mengkritis pembangunan fasilitas militer yang dilakukan China di terumbu karang dan pulau-pulau kecil di Laut China Selatan. AS khawatir lokasi-lokasi itu bisa digunakan untuk mengembangkan jangkauan strategis negara tersebut.

Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam dan Taiwan juga mengklaim laut yang menaungi lalu lintas perdagangan kapal senilai $5 triliun itu.
Dua pesawat Lancer yang melintas di atas perairan sengketa itu sebelumnya berlatih dengan jet tempur Jepang di Laut China Timur. Latihan itu adalah pertama kalinya kedua angkatan bersenjata melakukan kegiatan malam bersama.

Kedua pengebom berangkat dari Guam melintasai Laut China Selatan, bulan lalu, sementara kapal perang AS melaksanakan latihan manuver dengan jarak 12 mil laut dari salah satu pulau buatan China di perairan tersebut, akhir Mei lalu. (aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER