Jakarta, CNN Indonesia -- Aparat Perancis menyelidiki insiden penabrakan sekelompok tentara di pinggiran kota Paris sebagai aksi teror.
Seorang pejabat Kementerian Kehakiman yang dikutip
Reuters secara anonim, Rabu (9/8), mengatakan para penyidik anti-teror telah ditugaskan untuk menyelidiki kasus tersebut.
Insiden ini menyusul serangkaian serangan teror terhadap tentara dan polisi yang dikerahkan dalam skala besar di seluruh penjuru negeri menyusul seruan ISIS untuk melakukan serangan di Perancis dan negara-negara yang ikut menyerang militan di Irak dan Suriah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Menteri Angkatan Bersenjata Florence Parly mengatakan pelaku penyerangan masih berada dalam pengejaran polisi. Selain itu, investigasi untuk menentukan "motif dan keadaan" terkait "aksi pengecut" ini telah berjalan.
Pelaku diduga sengaja menabrak sekelompok tentara dengan mobil sehingga melukai enam orang. Dua di antaranya mengalami luka berat dan sudah dibawa ke rumah sakit.
Mobil itu kemudian melesat pergi menjauh dari tempat kejadian. wali Kota Levallois-Perret, Patrick Balkany, mengatakan mobil yang digunakan pelaku sempat diparkir di sebuah gang sebelum dipacu ke arah para tentara.
Sekelompok tentara itu ditabrak saat sedang meninggalkan barak untuk berpatroli.
Perancis masih dalam keadaan waspada tertinggi setelah diguncang serangkaian serangan teror. Sejumlah aksi tersebut telah menewaskan lebih dari 230 orang dalam dua tahun terakhir.
Polisi menyatakan tengah mencari pengemudi dan mobil tersebut. Menurut mereka, kendaraan itu berwarna gelap dan diduga bermerk BMW.