Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang remaja berusia 18 tahun ditangkap polisi karena kedapatan mengacung-acungkan pisau ke arah turis dan petugas keamanan di Menara Eiffel, Paris, Perancis, Sabtu (5/8) waktu setempat.
Petugas yang menangani kasus tersebut mengatakan pemuda itu punya sejarah gangguan mental. Namun, saat diringkus polisi, dia sempat meneriakkan kalimat ‘Allahu Akbar’ ketika berlari menembus petugas keamanan.
Mengutip
AFP, pasukan bersenjata yang ditempatkan secara permanen di ikon Paris itu, langsung mengepung sang remaja dan memerintahkannya menjatuhkan pisau. Remaja tersebut patuh dan langsung diringkus polisi. Tidak ada korban dalam insiden tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat diinterogasi, remaja itu mengatakan dia ingin melakukan “serangan pada petugas keamanan dan dia telah berkomunikasi dengan kelompok militan ISIS yang menghasutnya untuk melakukan aksi tersebut.”
Sang pelaku diidentifikasi sebagai warga Perancis kelahiran Mauritania. Dia merupakan pasien di rumah sakit jiwa yang diperbolehkan pulang di akhir pekan.
Pelaku yang namanya masih belum dirilis oleh pihak kepolisian itu juga pernah didakwa atas terorisme dan ancaman pembunuhan pada 2016, namun hukumannya ditunda karena kondisi mentalnya.
Polisi menangani insiden di Menara Eiffel itu sebagai kasus kriminal biasa, namun jaksa penuntut umum kontraterorisme mengambil alih kasus tersebut.
Usai penangkapan, polisi melakukan pemeriksaan di Menara Eiffel dan menutup landmark populer itu 15 menit lebih cepat dari jadwal reguler.
Namun destinasi favorit di Paris itu kembali dibuka mengikuti jadwal normal pada Minggu (6/8) pukul 09.00 pagi.
Perancis hingga kini masih dalam perpanjangan situasi darurat sejak rentetan serangan teror pada 2015 yang menewaskan ratusan orang.