Pendukung Supremasi Kulit Putih Bentrok di Charlottesville

CNN Indonesia
Minggu, 13 Agu 2017 03:21 WIB
Unjuk rasa pendukung supremasi kulit putih di Charlottesville, Virginia, AS terjadi setelah keputusan kota untuk menghapus simbol Konfederasi masa lalu.
Unjuk rasa pendukung supremasi kulit putih di Charlottesville, Virginia, AS terjadi setelah keputusan kota untuk menghapus simbol Konfederasi masa lalu. (REUTERS/Joshua Roberts)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bentrokan terjadi dalam unjuk rasa pendukung supremasi kulit putih di Charlottesville, Virginia, AS. Polisi negara bagian menangkap para pengunjuk rasa pelaku bentrok di lokasi demonstrasi.

Dilansir dari CNN, kepolisian negara bagian Virginia melalui akun Twitter menyatakan telah melakukan penangkapan dengan jumlah yang tidak ditentukan, dimulai sesaat setelah menyatakan bahwa unjuk rasa di Emancipation Park itu tak berizin.

Gubernur Virginia Terry McAuliffe telah mengumumkan keadaan darurat sebagai respons negara terhadap kericuhan dalam demonstrasi "Unite the Right" pada Sabtu (12/8) di Charlottesville.

Video menunjukkan polisi berpakaian anti huru hara yang berdiri bahu membahu di balik perisai mereka. Beberapa orang tampak berlarian meninggalkan taman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pejabat kota juga mengumumkan keadaan darurat setempat, yang akan memungkinkan pemerintah setempat meminta sumber daya tambahan bila perlu, untuk merespons bentrok.

Para demonstran terlibat bentrok di jalan-jalan Charlottesville menjelang unjuk rasa nasionalis kulit putih dan kelompok sayap kanan lainnya. Demonstran bertemu pihak kontra yang berkumpul di Universitas Virginia.

Pertarungan tangan kosong meletus sebelum demonstrasi, yang diperkirakan bisa menarik ribuan orang. Pertikaian itu terjadi beberapa jam setelah bentrokan Jumat malam antara demonstran yang membawa obor dan demonstran kontra.

Unjuk rasa tersebut adalah agenda terbaru yang menarik kaum nasionalis kulit putih dan aktivis sayap kanan dari seluruh penjuru negeri ke kota perguruan tinggi yang dikuasai Partai Demokrat ini. Hal itu terjadi setelah keputusan kota tersebut untuk menghapus simbol Konfederasi masa lalu.

Pada satu titik, puluhan pria kulit putih mengenakan helm dan memegang perisai darurat sambil meneriakkan, "darah dan tanah!" Sementara di dekatnya, sekelompok pendeta dan kontra-demonstran lainnya, termasuk aktivis dan profesor Harvard Cornel West, berpegangan tangan, berdoa dan bernyanyi "This Little Light of Mine".

Polisi disebut bakal menjalani hari yang berat, dengan lebih dari 1.000 petugas diperkirakan akan dikirim.

Southern Poverty Law Center mengatakan insiden ini bisa menarik sebanyak 2 ribu sampai 6 ribu orang dan mungkin menjadi pertemuan supremasi kulit putih terbesar dalam beberapa dekade di Amerika Serikat.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER