Jakarta, CNN Indonesia -- Ketika sebagian besar warganet mengecam pernyataan Donald Trump mengenai kericuhan di Charlottesville, mantan pemimpin Ku Klux Klan (KKK), David Duke, justru berterima kasih kepada sang Presiden Amerika Serikat.
"Terima kasih, Presiden Trump, atas kejujuran dan keberanian untuk mengatakan yang sebenarnya mengenai #Charlottesville dan mengecam teroris sayap kiri di BLM/Antifa," kata Duke melalui akun Twitter pribadinya, Rabu (16/8).
Duke merujuk pada komentar Trump sebelumnya yang enggan sepenuhnya menyalahkan kelompok pendukung supremasi kulit putih dalam bentrokan yang menewaskan satu orang di Charlottesville, Virginia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam konferensi pers mendadak di New York, Selasa (15/8), Trump menyebut para demonstran penentang yang menjadi korban serangan penabrakan para nasionalis pun sama-sama salah.
Hal ini disampaikan setelah Trump dikritik karena memberikan tanggapan yang samar terkait peristiwa ini.
Awalnya, Trump hanya menyebut "banyak pihak" yang mesti disalahkan dalam peristiwa ini. Setelah dikritik karena tidak mau menyalahkan para pendukung supremasi kulit putih, dia baru menunjuk ekstrem kanan 'alt-right' dan neo-Nazi yang mengagas demonstrasi sebagai biang keladi insiden tersebut.
Namun, kini sikapnya kembali berubah. Pernyataan terbaru ini seolah menunjukkan bahwa ia tak mau sepenuhnya menyalahkan kelompok ekstrem kanan.
"Saya rasa kedua pihak sama-sama salah," ujarnya setelah tanya jawab sengit dengan wartawan, sebagaimana dikutip
CNN.
Insiden terjadi pada Sabtu ketika pelaku menabrakkan sebuah mobil ke kerumunan orang yang menentang demonstrasi supremasi kulit putih di kota tersebut. Seorang perempuan berusia 32 tahun terbunuh dan 19 lainnya cedera, di mana lima orang kritis.
Peristiwa itu berawal ketika para demonstran penentang bertemu dengan kelompok sayap kanan, beberapa jam sebelum aksi dimulai. Bentrokan pecah dan polisi membubarkan massa.
Otoritas setempat menyebut demonstrasi itu ilegal dan gubernur menyatakan keadaan darurat. Dua jam setelah itu, mobil Dodge Challenger menabraki para demonstran penentang yang sedang berjalan kaki di pusat kota Charlottesville.
Pelaku kemudian memacu mobil tersebut dalam keadaan mundur dan kabur. Dia ditangkap pada sore harinya.