Trump Benturkan India dan Pakistan terkait Afghanistan

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Selasa, 22 Agu 2017 09:56 WIB
Presiden Donald Trump melontarkan kata-kata keras untuk Pakistan dan meminta rival regionalnya, India, untuk membantu AS terkait Afghanistan.
Presiden Donald Trump membenturkan Pakistan dan India terkait upayanya berperang di Afghanistan. (REUTERS/Jonathan Ernst)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump melontarkan kata-kata keras untuk Pakistan dalam rangka membentuk pendekatan baru terhadap Afghanistan.

"Kita tidak bisa lagi diam saja soal Pakistan yang jadi tempat aman untuk organisasi-organisasi teroris," kata Trump dalam pidato di Fort Myer, Arlington, Virginia, Senin (21/8).

"Kita sudah mengeluarkan uang milyaran dolar, di saat yang sama, mereka menaungi teroris yang kita perangi ... hal itu mesti segera diubah."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diberitakan CNN, dia juga meminta rival Pakistan di kawasan, India, untuk "lebih banyak membantu kita soal Afghanistan, terutama di area bantuan ekonomi dan pertumbuhan."

"Kami menghargai kontribusi penting India terhadap stabilitas di Afghanistan, tapi India menghasilkan milyaran dolar dalam bentuk perdagangan dari Amerika Serikat dan kami ingin mereka membantu kita berperang di Afghanistan, terutama dalam bidang bantuan ekonomi dan pertumbuhan."

Washington telah lama menuding Islamabad tidak melakukan usaha yang cukup dalam menjaga stabilitas Afghanistan.
Pada Juli lalu, Menteri Pertahanan James Mattis memberi tahu Kongres bahwa AS menahan $50 juta pendanaan untuk Pakistan karena ia tidak bisa memastikan bahwa Islamabad "telah melakukan upaya yang cukup melawah Jaringan Haqqani," sempalan Taliban Afghanistan.

Sejumlah pejabat AS meyakini sebagian besar pemimpin Haqqani berbasis di Pakistan. Sementara para analis menilai stabilitas Afghanistan dapat dicapai dengan menghancurkan tempat-tempat basis-basis tersebut.

Trump merujuk kepada hal tersebut dalam pidatonya. "Pakistan punya banyak keuntungan bermitra dengan kita terkait Afghanistan dan banyak kerugian dari menampung para kriminal dan teroris." (aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER