Rudal Korut Lintasi Jepang Sejauh 2.700 Kilometer

CNN Indonesia
Selasa, 29 Agu 2017 06:49 WIB
Rudal Korut yang diluncurkan melewati wilayah udara Jepang sempat terbang sejauh 2.700 kilometer sebelum jatuh di Samudra Pasifik.
Rudal Korut yang diluncurkan melintasi Jepang sempat terbang sejauh 2.700 kilometer sebelum jatuh di Samudra pasifik. (Reuters/KCNA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Peluru kendali Korea Utara yang diluncurkan melewati wilayah udara Jepang pagi ini sempat terbang sejauh 2.700 kilometer dan mencapai ketinggian sekitar 550 kilometer.

Hal tersebut disampaikan oleh militer Korea Selatan sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (29/8). Menurut para kepala staf gabungan Korsel, rudal itu diluncurkan pada 5.57 waktu setempat.

Walau demikian, secara terpisah, Pentagon menyatakan rudal tersebut belum mengancam wilayah AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Komando Pertahanan Amerika Utara (NORAD) menyimpulkan peluncuran rudal dari Korea Utara tidak mengancam Amerika Utara," kata juru bicara Pentagon, Kolonel Robert Manning kepada wartawan.

Manning dan pemerintah Korsel menyatakan militer AS masih mengumpulkan dan menganalisis informasi lebih jauh.

Peluncuran itu terjadi pada 5:57 waktu setempat, selang beberapa hari setelah pemerintah Kim Jong-un meluncurkan tiga rudal balistik jarak pendek, akhir pekan lalu.

Proyektil diluncurkan dari daerah dekat Sunan, Pyongyang, ke arah timur dari Semenanjung Korea, dan terbang melalui Jepang.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan rudal tersebut terbang melalui Tanjung Erimo di Hokkaido, dan diperkirakan jatuh di Samudra Pasifik, sekitar 1.180 kilometer di timur Tanjung Erimo.

"Kami mesti katakan bahwa peluncuran oleh Korea Utara pagi ini adalah ancaman paling serius dan mengerikan untuk kita, karena rudal itu melewati ruang udara kita," kata Suga kepada wartawan dalam konferensi pers yang dikutip NHK, sebagaimana dilaporkan CNN.

"Ini bisa membahayakan kedamaian kita dan keamanan di kawasan Asia Pasifik. Ini juga sangat berbahaya dan bermasalah dalam hal keamanan pesawat dan kapal-kapal."

"Peluncuran ini jelas merupakan pelanggaran resolusi PBB. Kami tidak bisa mentoleransi provokasi berulang yang dilakukan Korut ini. Kami mengecam keras."
Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan "kami segera kumpulkan informasi dan analisis, dan mengambil semua langkah memungkinkan untuk memastikan keamanan warga."

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER