Terjerat Dugaan Korupsi, Najib Razak Malah Diundang Trump

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Rabu, 13 Sep 2017 10:07 WIB
Presiden Donald Trump mengundang PM Malaysia Najib Razak yang tengah diselidiki oleh Kementerian Kehakiman AS atas dugaan korupsi dan pencucian uang.
PM Malaysia Najib Razak Diduga terkait Korupsi yayasan 1MDB. (Reuters/Olivia Harris)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengunjungi Gedung Putih untuk mencari legitimasi di tengah penyelidikan Kementerian Kehakiman Amerika Serikat terhadap keuangannya.

Penyelidikan Kementerian Kehakiman AS terhadap Najib berpusat pada aset miliaran dolar yang diduga didapatkan melalui pencucian uang pemerintah di sejumlah firma Amerika. Najib menampik tudingan tersebut.

Melalui pertemuan yang digelar di Gedung Putih, Presiden Trump berharap bisa mendapatkan sekutu yang bisa diandalkan di Asia. Namun, kunjungan itu dilakukan di waktu yang canggung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bulan lalu, Kementerian Kehakiman mengalihkan fokus dari penyitaan aset sengketa--termasuk properti, kesenian, perhiasan dan hak film--menjadipenyelidikan pidana terhadap uang yang digunakan untuk membeli barang-barang tersebut.

Amerika Serikat meyakini uang itu dicuri dari 1Malaysia Development Berhad atau 1MDB, yayasan pemerintah yang didirikan Najib.

Masalah korupsi itu tidak dampak, setidaknya di muka publik, dalam kunjungan Najib. Duduk di sekitar Ruang Kabinet di Gedung Putih, mereka saling memuji kerja sama baru antara kedua negara, termasuk kesepakatan dagang jet Boeing dan mesin General Electric.
"Saya ingin berterima kasih atas semua investasi Anda di Amerika Serikat," kata Trump sebagaimana dikutip CNN. Dia memuji perkembangan pasar saham di bawah kepemimpinannya, menggarisbawahi kepentingan Malaysia di pasar keuangan AS.

"Kami sangat bangga atas pasar saham kami dan apa yang terjadi setelah saya menjadi presiden," kata Trump. "Saya ucapkan selamat pada Anda atas investasi tersebut."

Najib berharap bisa menunjukkan kepada para pengkritiknya di dalam negeri bahwa ia masih diterima di Washington, di tengah serangkaian tudingan korupsi yang menjeratnya. Dia akan kembali maju dalam pemilihan umum tahun depan.

Dia juga mencoba untuk memuji Trump dalam kunjungannya, termasuk dengan menginap di hotel Trump di Washington.
"Kami datang ke sini membawa nilai dan tawaran kuat," kata Najib di Ruang Kabinet, memaparkan investasi pesawat dan peralatan yang disebutkan sebelumnya sebagai contoh kerja sama kedua negara.

Sebelumnya, Gedung Putih menyatakan fokus pertemuan itu adalah maslaah keamanan dan Korea Utara, dan bukan skandal korupsi. Trump tengah mencari sekutu di Asia untuk membantu melawan provokasi Korut.

Hubungan Malaysia dan Korut memburuk sejak Februari lalu, ketika kakak tiri Kim Jong-un, Kim Jong-nam, dibunuh menggunakan racun syaraf di Bandara Kuala Lumpur. Serangan itu diyakini dilakukan oleh agen dari Pyongyang.

(aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER