Jakarta, CNN Indonesia -- Militer Iran dilaporkan berhasil menangkap seorang anggota ISIS dan menggagalkan serangan teror yang ia rencanakan bersama kelompok militan itu, pada Rabu (13/9).
Komandan Pasukan Revolusi Iran untuk wilayah Shariar, Kolonel Amin Yamini, mengatakan pihaknya mengetahui rencana teror itu setelah melacak ponsel satelit milik tersangka.
Yamini mengatakan, pihaknya mendapatkan sejumlah informasi penting dari ponsel itu. Pasukan revolusi pun merekayasa satu pertemuan dengan pelaku di Andisheh dengan menyamar sebagai teroris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Yamini tak menjelaskan lebih lanjut detail proses penangkapan tersebut. Dia hanya menjelaskan serangan teror tersebut rencananya dilakukan saat perayaan hari libur umat Syiah yang dimulai pekan depan.
Sementara itu, situs berita pasukan revolusi Iran wilayah Teheran,
Basij Press, melaporkan bahwa anggota ISIS tersebut berasal dari Suriah dan mengatur sekitar 300 orang untuk membantunya melakukan serangan bunuh diri.
Sebagaimana dilansir
Reuters, rencana serangan ISIS ini muncul beberapa bulan setelah kelompok pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi itu meluncurkan teror ke gedung parlemen di Teheran dan makam Ayatollah Khomeini pada 7 Juni lalu.
Serangan perdana ISIS di Iran tersebut menewaskan sedikitnya 18 orang dan melukai 40 lainnya. Menanggapi serangan itu, Iran menembakkan sejumlah rudal ke pangkalan ISIS di Suriah 11 hari kemudian.
Selama ini, Teheran menyalahkan Arab Saudi, musuh bebuyutannya di kawasan, atas serangan teror yang menimpa negaranya tersebut.