Jakarta, CNN Indonesia -- Faksi Hamas mengeluarkan pernyataan bersedia menggelar komunikasi dengan Fatah untuk persatuan Palestina.
Dua faksi yang menguasai dua wilayah berbeda di Palestina, Tepi Barat dan Gaza itu, berencana menggelar pemilihan umum demi mengakhiri konflik internal yang menahun.
Seperti dilansir
AFP, dalam pernyataan yang dikeluarkan Minggu (17/7), Hamas mengatakan akan berbicara dengan Presiden Palestina dari faksi Fatah, Mahmud Abbas, untuk mencari peluang menyatukan pemerintah dan menggelar pemilu. Itu merupakan buah dari negosiasi yang difasilitasi Mesir di Kairo pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemimpin faksi Hamas, Ismail Haniya, mengatakan telah setuju dengan opsi tersebut. Upaya menegosiasikan keinginan Hamas dan Fatah ini sudah dijembatani Mesir sejak 2011 silam.
Hamas sendiri bisa disebut menguasai Gaza sejak 2007 silam setelah mengambil alih wilayah itu pascakonflik atas pemilu parlemen yang dimenangkan kelompok itu.
Namun, sepanjang itu, kawasan yang diblokade Israel ini terus mengalami penurunan kondisi kemanusiaan. Salah satunya akibat krisis listrik, dan kekurangan air bersih.
Selain diblokade Israel, perbatasan dengan Mesir pun ditutup dalam beberapa tahun terakhir. Tak heran wilayah yang disebut dihuni dua juta jiwa itu menjadi salah satu kawasan dengan tingkat pengangguran tertinggi di dunia.