Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) sepakat untuk memberi tekanan sanksi yang lebih kuat kepada Korea Utara (Korut). Tekanan tambahan ini dilakukan sebagai reaksi atas tes misil dan nuklir yang dilakukan negara tersebut.
Kesepakatan ini dilakukan oleh pimpinan dua negara bersangkutan, Moon Jae-in dan Donald Trump setelah keduanya melakukan komunikasi melalui sambungan telepon. Hal ini disampaikan kantor kepresidenan Korsel, Minggu (17/9), seperti dilansir Reuters.
"Kedua pimpinan sepakat untuk meningkatkan kerjasama berupa tekanan dan sanksi yang lebih kuat. Agar Korut menyadari kalau aksi provokatifnya menggiring pada isolasi diplomatik dan tekanan ekonomi," jelas juru bicara kantor Kepresidenan Korsel, Park Soo-hyun dalam siaran televisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Park menjelaskan bahwa Moon dan Trump sangat mengutuk peluncuran misil terakhir Korut. Keduanya juga sepakat akan mencari dukungan internasional untuk menerapkan resolusi 2375 PBB terbaru.
Resolusi ini berisi sanksi terhadap Korea Utara akibat aksi pelepasan misil nuklir oleh Korut sebelumnya yang dilakukan pada awal September lalu.
Sanksi yang diterapkan pada resolusi PBB ini berupa pengurangan 30 persen suplai minyak dan memotong 55 persen produksi minyak mentah ke Korut.
(eks)