Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah China berkeras menyelesaikan masalah peluru kendali dan nuklir Korea Utara dengan cara damai, setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam negara terisolasi itu di hadapan majelis Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri China Wang Yi kepada Menlu Perancis Jean-Yves Le Drian. Berdasarkan pernyataan Kemlu China yang dikutip
Reuters, Rabu (20/9), keduanya bertemu di sela Sidang Umum PBB sehari sebelumnya.
Pernyataan itu diperkuat oleh juru bicara Kemlu China, Lu Kang, yang menyatakan resolusi PBB jelas menyatakan masalah semenanjung Korea mesti diselesaikan melalui langkah damai dan diplomatik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pidatonya, Trump dengan lantang mengatakan bahwa Amerika Serikat akan menghancurkan Korea Utara jika terancam.
"Amerika Serikat memiliki kekuatan dan kesabaran yang besar. Namun, jika kami terpaksa melindungi diri atau sekutu, kami tak punya pilihan lain selain benar-benar menghancurkan Korut," ujar Trump.
Di sisi lain, Korea Selatan menyatakan ancaman Trump itu menegaskan bahwa Pyongyang mesti segera menghentikan program senjata nuklirnya.
"Kami memandang pidato tersebut menggambarkan sikap tegas dan spesifik terkait masalah mempertahankan perdamaian dan keamanan yang dihadapi masyarakat internasional dan PBB," bunyi pernyataan kantor kepresidenan Korsel.
"Itu menunjukkan seberapa serius pemerintah Amerika Serikat memandang program nuklir Korea Utara."
Pidato Trump "menegaskan bahwa Korea Utara mesti dibuat menyadari denuklirisasi adalah satu-satunya jalan menuju masa depan, melalui sanksi keras dan tekanan," bunyi pernyataan tersebut.