Presiden Perancis Ingatkan Iran Bisa Berakhir seperti Korut

CNN Indonesia
Rabu, 20 Sep 2017 11:51 WIB
Presiden Perancis Emmanuel Macron mengingatkan Iran bisa berakhir seperti Korut jika kesepakatan nuklir Iran dibatalkan.
Presiden Perancis Emmanuel Macron menolak solusi militer untuk merespons aktivitas nuklir Korut. (Reuters/Francois Mori/Pool)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Perancis Emmanuel Macron memperingatkan bahwa Iran akan berakhir seperti Korea Utara jika kesepakatan nuklir Iran dibatalkan. Namun ia juga dengan tegas menolak solusi militer terkait krisis Korea Utara dan meminta Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menghormati perjanjian nuklir dengan Iran.

Dalam wawancara eksklusif dengan CNN, Macron memperingatkan bahwa Iran berpotensi menjadi seperti Korea Utara tanpa perjanjian nuklir.

“Korea Utara adalah ilustrasi yang sangat bagus untuk “bagaimana jika” [terjadi sesuatu] soal Iran,” kata Macron. “Mengapa? Karena kita menyetop semuanya dengan Korea Utara bertahun-tahun lalu. Kita menghentikan pemantauan, diskusi dengan mereka, dan apa hasilnya? Mereka mungkin punya senjata nuklir. Saya tak ingin mengulang situasi itu dengan Iran.”
Macron berbicara dengan CNN di sela Sidang Majelis Umum PBB di New York, ketika Trump sedang menyampaikan pidato perdananya untuk PBB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, solusi militer apa pun dalam rangka merespons pengembangan rudal nuklir Korut akan berujung pada tragedi.

“Lihat saja peta, jika kita berbicara soal solusi militer, kita bicara soal banyak korban. Membangun perdamaian adalah yang harus kita lakukan di kawasan ini,” ujarnya.

Ia juga mengatakan penarikan AS dari perjanjian nuklir akan menjadi “kesalah besar”.

“Saya kira hasil dari perjanjian ini adalah kita bisa memonitor proses yang diikuti desakan internasional, dan saya kira itu lebih baik daripada tidak sama sekali. Mengapa? Karena jika kita menyetop perjanjian ini, kita akan memasuki situasi yang sangat mirip dengan Korea Utara,” teran Macron.
Sementara itu, dalam pidatonya, Trump kembali mengancam akan menghancurkan secara total Korea Utara, kecuali negara itu mundur dari program nuklirnya.

Selain menekan Korut, Trump juga tampaknya membuka jalan untuk membatalkan kesepakatan nuklir yang ditandatangani Iran dengan enam negara kekuatan dunia pada 2015 lalu. Trump, seperti dikutip dari Reuters, bahkan menyebut kesepatan yang diambil pada era kepemimpinan Presiden Barack Obama tersebut, sangat memalukan.

Perjanjian nuklir mengakhiri sejumlah sanksi terhadap Iran, dan sebagai imbalannya, Iran membatasi program nuklirnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER