Jakarta, CNN Indonesia -- Penyerangan kepada polisi dan pejalan kaki terjadi di Edmonton, Kanada, dan diidentifikasi sebagai aksi teroris. Lima orang terluka dalam serangan itu.
Kepala Kepolisian Edmonton, Rod Knecht, mengatakan polisi menginvestigasi kejadian itu sebagai aksi terorisme. Pelaku teridentifikasi beraksi sendiri, tapi bukan tak mungkin ada orang yang membantunya.
Seperti dilaporkan CNN, Minggu (1/10), kejadian pertama terjadi pada Sabtu (30/9) pukul 20.15 waktu setempat. Sebuah mobil Chevrolet Malibu warna putih dikemudikan ke arah barikade lalu lintas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi sedang melakukan penutupan jalan di dekat stadion Commonwealth lantaran ada pertandingan football Edmonton Eskimos. Seorang pria memacu mobil itu dengan kecepatan tinggi, menabrak seorang polisi yang berdiri di antara barikade dan mobilnya.
“Kendaraan itu menabrak petugas polisi, membuatnya terpelanting setinggi 1,5 meter, sebelum menabrak mobil polisi dengan kecepatan tinggi,” tutur Knecht dalam konferensi pers Minggu (1/10).
Si pengemudi, seorang pria berusia sekitar 30 tahunan, yang identitasnya masih dirahasiakan polisi, melompat keluar mobilnya, menyerang polisi yang ditabraknya, dan menikamnya berkali-kali sebelum kabur dengan berjalan kaki.
Polisi menemukan bendera ISIS di dalam mobil yang sudah disita sebagai bukti. Polisi nahas dilarikan ke rumah sakit, namun luka-lukanya ternyata tidak terlalu serius.
Polisi segera menyebarkan identitas pemilik mobil kepada patroli polisi di Edmonton. Menjelang tengah malam, polisi mencegat sebuah truk U-Haul di sebuah pos pemeriksaan dan mengenali si pengemudi sebagai pemilik Chevrolet. Dia kabur dengan memacu truknya ke tengah kota sehingga terjadi kejar-kejaran dengan polisi.
Tiba di Jasper Avenue yang sedang ramai, si pengemudi mengarahkan truknya ke pejalan kaki di dua tempat, sebelum terbalik dan mengakhiri pengejaran polisi. Setidaknya empat orang terluka akibat serangan itu.