Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi menangkap dua orang tersangka baru terkait serangan teror di kereta bawah tanah London di stasiun Parsons Green, pekan lalu.
Penangkapan yang dilakukan di Newport, South Wales, sekaligus menambah jumlah tersangka menjadi lima orang.
Laki-laki berusia 48 dan 30 tahun ditangkap oleh petugas dari Komando Kontra-Terorisme Kepolisian Metropolitan. Sementara itu, dua lokasi di kota yang sama juga digeledah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara tersangka lain yang berusia 25, 21 dan 18 tahun ditangkap sebelumnya di kota yang sama.
Bom rakitan diledakkan di sebuah kereta yang penuh penumpang pada Jumat pagi saat berhenti di Parsons Green, melukai 30 orang. Tampaknya bom tersebut hanya terdetonasi sebagian.
Komandan Dean Haydon, kepala Komando Kontra-Terorisme, mengatakan penyelidikan masih terus berlanjut dengan cepat. "Sejumlah aktivitas signifikan dilakukan sejak serangan pada Jumat."
"Kami sudah menahan lima orang dan penggeledahan berlanjut di empat lokasi. Penyidik melakukan penyelidikan ekstensif untuk menentukan fakta sepenuhnya di balik serangan tersebut."
Dia mengatakan pencarian mungkin akan berlangsung selama beberapa hari dan mengakibatkan gangguan lebih jauh. "Walau demikian, penting bagi kami untuk melanjutkan pencarian dan kami ucapkan terima kasih bagi semua pihak atas dukungan, kesabaran dan kerja samanya."
Meski tidak memakan korban jiwa, tak lama setelah serangan terjadi, Perdana Menteri Theresa May mendeklarasikan status keamanan Inggris menjadi "kritis" yang membuka kemungkinan akan ada serangan lainnya.
Meski ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan teror di Parson Greens, otoritas Inggris masih belum menemukan bukti-bukti bahwa teror tersebut dilakukan kelompok asal Timur Tengah itu.