Pakai Logo Taiwan dalam Prosesi, Filipina Minta Maaf ke China

CNN Indonesia
Selasa, 10 Okt 2017 11:41 WIB
Pemerintah Filipina meminta maaf kepada China setelah melakukan kekeliruan karena menggunakan logo pemerintah Taiwan dalam suatu acara kenegaraan.
Ilustrasi. (AFP Photo/STR)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Filipina meminta maaf kepada China setelah melakukan kekeliruan karena menggunakan logo pemerintah Taiwan dalam suatu acara kenegaraan.

Kementerian Pertahanan Filipina (DND) dikabarkan secara tidak sengaja menggunakan simbol Kemhan Taiwan dalam acara peresmian penerimaan sumbangan 3.000 senapan dari pemerintahan Presiden Xi Jinping pada pekan lalu.

"Kami menyampaikan permintaan maaf secara resmi kepada pemerintah dan rakyat China," bunyi pernyataan DND, sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (10/10).
DND pun menegaskan Filipina tetap berpegang teguh pada kebijakan "Satu China" yang menganggap bahwa Taiwan merupakan bagian dari China.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama ini, Beijing menganggap Taiwan sebagai wilayah pembangkang yang ingin memerdekakan diri, lepas dari China. Di bawah kepemimpinan Presiden Tsai Ing-wen, Taiwan semakin agresif untuk berpisah dari China.

Beijing pun kerap memprotes negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan China, tapi juga berupaya menjalin hubungan dengan Taiwan.
Melalui pernyataan ini, DND menyatakan, "Harapan tulus kami agar insiden yang sangat tidak menguntungkan ini tidak akan mempengaruhi kerja sama dan persahabatan antara Manila dan Beijing yang kian erat dalam setahun terakhir."

China dilaporkan menghibahkan ribuan senjata senilai US$3,3 juta itu sebagai isyarat "hubungan persahabatan dan kerja sama" dengan Filipina yang membaik.

Di tangan Presiden Rodrigo Duterte, kedekatan antara Manila dan Beijing memang dinilai semakin erat.

Di tahun pertama Duterte menjabat, eks wali Kota Davao itu memiliki prioritas untuk memperbaiki dan meningkatkan kerja sama perdagangan dengan China dan berupaya mengesampingkan konflik panjang antar kedua negara yang sempat memanas karena sengketa wilayah di Laut China Selatan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER