Jakarta, CNN Indonesia -- Setidaknya satu orang dilaporkan terluka akibat penembakan di dekat kompleks kediaman Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, di Malacanang, Selasa (26/9).
Radyo Inquirer melaporkan, insiden itu terjadi di Taman Malacanang, tempat pasukan pengaman Duterte bermarkas.
Juru bicara Kelompok Pengaman Kepresidenan Filipina (PSG), Mike Aquino, mengatakan bahwa unitnya sedang menginvestigasi insiden ini, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak pemerintah Filipina sendiri memberikan keterangan yang simpang siur kepada
Reuters.
Aquino memastikan bahwa Duterte tidak ada di tempat saat insiden terjadi. Namun, Juru Bicara Kepresidenan, Ernesto Abella, tak bisa memastikan keberadaan Duterte.
"Semuanya sedang diselidiki dan situasi di lapangan masih harus diklarifikasi," ucap Abella.
Duterte dan pasukan pengamannya memang kerap menjadi target serangan. Pada Juli lalu misalnya, empat personel pasukan pengaman Duterte terluka karena ditembak pemberontak komunis.
Serangan itu terjadi sehari setelah Duterte meminta Kongres memperpanjang darurat militer di Mindanao hingga Desember, demi membersihkan tanah Marawi dari ISIS.
Pada akhir tahun lalu, kampung halaman Duterte di Davao diguncang ledakan hingga menewaskan 10 orang.
(has)