Rusia Protes Pencurian Bendera Konsulat Moskow di AS

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Kamis, 12 Okt 2017 10:45 WIB
Rusia menyampaikan protes atas pencurian bendera negaranya dari kantor konsulat mereka di San Francisco, Amerika Serikat.
Kantor Konsulat Rusia di San Francisco sesaat sebelum dikosongkan pada September lalu. (Reuters/Stephen Lam)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rusia menyampaikan protes atas pencurian bendera negaranya dari kantor konsulat mereka di San Francisco, Amerika Serikat.

"Peristiwa memalukan. Di San Francisco, bendera (Rusia) dicuri dari gedung @ConsulRussiaSF. Kami minta otoritas Amerika mengembalikan simbol negara kami," kicau Kedutaan Besar Rusia untuk AS melalui akun Twitter mereka, sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (11/10).

Reuters melaporkan, pencurian itu diperkirakan terjadi setelah AS memerintahkan Rusia untuk mengosongkan sejumlah properti diplomatiknya akibat cekcok kedua negara, September lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak saat itu, AS memegang urusan administrasi dari gedung itu. AS sendiri memiliki penjelasan berbeda mengenai bendera itu.

"Bendera di bekas kantor konsulat Rusia di San Francisco diturunkan secara hormat dan diamankan di dalam gedung," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri AS.
Reuters belum mendapatkan konfirmasi langsung dari Kedubes Rusia di Washington. Namun, sejumlah kantor berita Rusia melaporkan bahwa kedubes itu sudah menyampaikan nota protes formal mengenai insiden ini.

"Protes keras disampaikan ke pihak Amerika terkait bendera Rusia yang diturunkan di properti diplomatik di San Francisco, yang berada di bawah kendali otoritas AS. Kami menganggap ini sebagai langkah tak bersahabat," demikian pernyataan kedubes Rusia yang dikutip Interfax.

Insiden ini terjadi di tengah krisis diplomatik kedua negara yang sebenarnya dimulai sejak akhir tahun lalu, menjelang akhir masa jabatan Barack Obama.

Saat itu, Obama menjatuhkan serangkaian sanksi berupa penutupan kantor perwakilan Rusia dan mengusir 35 diplomat Kremlin yang dituding menjadi mata-mata.

[Gambas:Video CNN]

Kala itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, tidak membalas. Sejumlah pengamat mengatakan, Putin menaruh kepercayaan besar pada pengganti Obama, Donald Trump, yang saat itu dinilai sangat bersahabat dengan Rusia.

Namun setelah beberapa bulan berkuasa, Trump tak kunjung mengembalikan kompleks perwakilan Rusia di AS.

Juni lalu, Moskow akhirnya memerintahkan Washington untuk memangkas jumlah stafnya di Rusia yang semula sebanyak 755 orang menjadi 455. Angka ini sama dengan jumlah diplomat Rusia di AS.

Cekcok berlanjut hingga Washington meminta Moskow mengosongkan sejumlah properti diplomatiknya di AS. Perseteruan ini pun kian mengikis perkiraan publik yang awalnya menduga AS akan semakin dekat dengan Rusia di bawah pemerintahan Trump. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER