Jakarta, CNN Indonesia -- Gempa berkekuatan 2,9 skala Richter terdeteksi di dekat situs nuklir Korea Utara pada Jumat (13/10), beberapa pekan setelah Pyongyang menguji coba bom hidrogen.
Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan, guncangan itu terjadi pada 01.41 di kedalaman sekitar lima kilometer dengan lokasi pusat gempa di dekat situs uji coba nuklir Punggye-Ri.
"Peristiwa ini terjadi di daerah uji coba nuklir Korut sebelumnya. Peristiwa ini memiliki karakteristik gempa, tapi kami belum dapat mengonfirmasi penyebab peristiwa ini," demikian pernyataan USGS.
USGS memang belum dapat memastikan penyebab gempa ini, bencana alam atau akibat perbuatan manusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Badan Meteorologi Korea Selatan menyatakan bahwa "analisis menunjukkan guncangan ini merupakan gempa alami."
"Tidak ada kerusakan akibat gempa ini," demikian pernyataan badan meteorologi tersebut, sebagaimana dikutip
AFP.
Peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran di kawasan karena terjadi hanya berselang tiga pekan setelah gempa 3,5 skala Richter terdeteksi di lokasi yang sama.
Guncangan pada 23 September itu diduga merupakan dampak dari uji coba nuklir Korut.
Dugaan itu muncul merujuk pada karakteristik gempa 6,3 skala Richter yang mengguncang Korut pada 3 September. Gempa itu terjadi akibat uji coba bom hidrogen oleh Korut.
Perserikatan Bangsa-Bangsa pun menjatuhkan sanksi baru atas uji coba nuklir yang getarannya terasa hingga China tersebut.
(has)