Donald Trump Batalkan Kesepakatan Nuklir Iran

CNN Indonesia
Sabtu, 14 Okt 2017 02:20 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat (13/10), menolak mengesahkan kesepakatan nuklir Iran yang tercapai pada 2015.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat (13/10), menolak mengesahkan kesepakatan nuklir Iran yang tercapai pada 2015. (AFP Photo/Timothy A. Clary).
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat (13/10), menolak mengesahkan kesepakatan nuklir Iran yang tercapai pada 2015 sewaktu Presiden Barrack Obama.

Trump mengatakan, dirinya telah mengambil langkah tepat karena mungkin AS telah lolos dari kesepakatan yang bisa menjadi 'salah satu yang terburuk' dalam sejarah.

"Saya mengumumkan bahwa kita tidak dapat dan tidak akan membuat sertifikasi (pengesahan) ini," kata Trump dalam sebuah pidato yang sangat dinanti mengenai strategi Amerika terhadap Iran, dikutip AFP, Sabtu (14/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kami tidak akan terus menyusuri jalan yang bisa diperkirakan kesimpulannya lebih banyak kekerasan, teror, dan ancaman nyata dari nuklir Iran."

Sementara dilansir Reuters, Trump mengatakan, bahwa keputusan ini diambil dirinya karena kesepakatan ini bertentangan dengan kekuatan dunia lainnya.


"Berdasarkan catatan faktual yang telah saya kemukakan, saya mengumumkan hari ini bahwa kita tidak dapat dan tidak akan membuat sertifikasi ini," kata Trump di sebuah acara Gedung Putih saat ia meluncurkan strategi yang lebih keras melawan Teheran.

Trump mengambil langkah untuk tidak mendorong AS dalam kesepakatan, yang secara formal dikenal sebagai JCPOA tersebut.


Senator AS, Robert Menendez, salah satu anggota Partai Demokrat yang paling menentang perjanjian nuklir 2015 dengan Iran buka suara terkait keputusan ini. Dia mengatakan masyarakat internasional harus memperkuat pengawasan dan penegakan perjanjian nuklir.

"Tidak ada sertifikasi sekarang tidak ada apa-apa selain menciptakan ketidakpastian di antara sekutu-sekutu kita dan menguatkan Iran yang sudah berperang," Menendez mengatakan dalam sebuah pernyataannya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER